;

Abstrak


Perubahan Bentuk, Fungsi, dan Makna Tradisi Pattidana Masyarakat Agama Buddha Theravada di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Agus Subandi - S701308001 - Sekolah Pascasarjana

ABSTARK
Penelitian ini bertujuan untuk; (1) Untuk mendeskripsikan asal-usul dan proses terbentuknya tradisi pattidana. (2) Untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mendorong perubahan pada bentuk, fungsi, dan makna dari tradisi patttidana.(3) Untuk mendeskripsikan perubahan bentuk, fungsi dan makna dari tradisi patttidana yang dilaksanakan oleh masyarakat agama Buddha Theravada di Desa Jatisari.(4) Untuk mengungkap reaksi masyarakat agama Buddha di Desa Jatisari terhadap perubahan bentuk, fungsi dan makna dalam tradisi pattidana. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Lokasi penelitian di Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri. Subjek dalam penelitian ini adalah 1 orang dari sesepuh agama Buddha, 2 orang dari orang yang mengetahui tentang tradisi pattidana dan 6 orang yang pernah melaksanakan tradisi pattidana. Validitas data yang digunakan adalah teknik triangulasi data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori hermeneutika dan teori perubahan sosial. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Tradisi pattidana yang dilaksanakan oleh masyarakat agama Buddha di Desa Jatisari merupakan tradisi yang berasal dari agama Buddha sebagai wujud bakti terhadap leluhur. (2) Tradisi pattidana saat ini mengalami berbagai perkembangan sehingga mengakibatkan perubahan pada tradisi pattidana. (3) Proses perubahan bentuk, fungsi dan makna tradisi pattidana pada masyarakat agama Buddha di Desa Jatisari melalui berbagai berbagai tahapan. (4) Masyarakat lebih senang atau lebih nyaman dengan tradisi pattidana yang dilakukan dengan bentuk saat ini. Kata Kunci: Tradisi, Pattidana, Buddha Theravada.