Abstrak


Diskriminasi terhadap Perempuan dalam Monolog Balada Sumarah Karya Tentrem Lestari: Kritik Sastra Feminis


Oleh :
Wahyuning Wulandari - C0208057 - Fak. Ilmu Budaya

Permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana bentuk diskriminasi terhadap perempuan yang terjadi dalam monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari? 2) bagaimana bentuk perlawanan perempuan atas tindak diskriminatif yang dialaminya dalam monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari? Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan bentuk-bentuk diskriminasi terhadap perempuan yang terjadi dalam monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari 2) mendeskripsikan bentuk perlawanan yang dilakukan oleh perempuan atas tindak diskriminatif yang dialaminya dalam monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data pada penelitian ini, yaitu berupa teks monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari. Data penelitian ini berupa: kalimat, paragraf, dan dialog antar tokoh yang berkaitan dengan diskriminasi serta perlawanan perempuan yang terdapat dalam monolog monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, dan analisis data penelitian ini bersifat analisis interaktif. Simpulan pada penelitian ini adalah 1) diskriminasi terhadap perempuan dalam monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari terjadi dalam bentuk marginalisasi terhadap perempuan, subordinasi terhadap perempuan, stereotyping (pelabelan negatif), kekerasan fisik dan psikologis, serta beban kerja berlebih pada perempuan. Diskriminasi yang terjadi dipicu lantaran ketimpangan posisi dalam strata sosial, stereotyping, serta kebijakan negara yang represif, terutama terkait dengan PKI. 2) Bentuk perlawanan perempuan dalam monolog Balada Sumarah karya Tentrem Lestari, dilakukan oleh tokoh Sumarah, melalui narasi gugatannya yang terepresentasi dalam cakapan-cakapan. Puncak perlawanan Sumarah atas tindak diskriminatif yang dialaminya, yakni dengan membunuh majikannya di Arab Saudi. Perlawanan dilakukan demi melindungi diri dan memperoleh kebebasan serta haknya sebagai manusia. Bentuk perlawanan lainnya yang dilakukan oleh Sumarah, yakni dengan terus meningkatkan pendidikan (sekolah) serta bekerja, agar terlepas dari jerat kemiskinan.