Abstrak


Implementasi 5R untuk Mencegah Penyakit Akibat Kerja pada Gigi dan Mulut serta Saluran Pernapasan di Industri Informal Sragen


Oleh :
Haris Setyawan - 198407152014041001 - Fak. Kedokteran

Desa Pilang Sragen terkenal dengan produksi batik yang masih menggunakan proses manual untuk memproduksi batik. Sebagian besar industri batik di desa ini adalah industri lokal yang belum sepenuhnya mengenal implementasi kesehatan dan keselamatan kerja, sehingga banyak ditemukan keluhan penyakit akibat kerja. Salah satu penyakit akibat kerja yang dikeluhkan adalah penyakit pada kulit, gigi mulut dan saluran pernafasan yang diindikasikan dari penggunaan pewarna pakaian, malam(wax) dan asap yang berasal dari pembakaran kayu dan gas untuk mengeringkan hasil kain yang sudah diberi motif batik oleh pekerja. Untuk mencegah dampak dari penyakit akibat kerja, salah satu metode preventif yang dapat digunakan adalah metode 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin)


Responden adalah pekerja batik di Desa Pilang Kecamatan Masaran Sragen dengan total responsen berjumlah 37 orang. Metode yang digunakan berupa identifikasi bahaya, penilaian risiko dan tindakan perbaikan (HIRADC). Setelah masalah dibuat skala prioritas melalui model HIRADC, selanjutnya dilakukan tindakan perbaikan yang dilakukan dengan menggunakan hierarchy of control, kemudian menggunakan pengendalian administrasi dengan metode 5R.


Tenaga kerja di Industri Batik Desa Pilang Sragen terpapar gas CO yang melebihi nilai ambang batas yang dipersyaratkan yaitu 69-90 ppm, dan indeks suhu kelembapan sebesar 32.5-33,50C. Untuk faktor perilaku bekerja tanpa alat pelindung diri adalah perilaku yang berbahaya terhadap kesehatan akibat paparan gas dan zat pewarna pakaian.

Kata Kunci : 5R, pekerja batik, penyakit akibat kerja, penyakit gigi dan mulut, gangguan pernapasan