;

Abstrak


Hubungan Frekuensi Makan di Luar Rumah dan Jumlah Uang Jajan dengan Kejadian Gizi Lebih pada Mahasiswi di Surakarta


Oleh :
Anis Prabowo - S530908002 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK
Latar Belakang : Estimasi global WHO (2008) lebih dari 1,4 milyar orang usia 20 tahun atau lebih mengalami kelebihan berat badan. Terjadinya obesitas pada mahasiswa sering dihubungkan dengan perubahan gaya hidup dan pola makan. Hal ini seiring dengan perkembangan zaman yang menuntun mahasiswa lebih cenderung senang dengan makanan jajanan di luar rumah. Makanan jajanan dalam porsi besar sangat mudah dijumpai di restoran, tempat makan cepat saji, bioskop, mall, supermarket, maupun kantin kampus. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan frekuensi makan di luar rumah dan jumlah uang jajan dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswi di Surakarta.
Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan menggunakan desain cross sectional. Populasinya semua mahasiswi STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling diperoleh sebanyak 55 mahasiswa. Data status gizi diperoleh dengan mengukur IMT, kebiasaan makan diukur dengan recal 24 jam, dan data status social ekonomi mahasiswi dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan uji  bivariat menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%).
Hasil : Frekuensi makan di luar rumah berhubungan nyata dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswi (p= 0,025) dan memiliki nilai OR=3,5. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli makanan di luar rumah memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswi di Surakarta (p = 0,001). Jenis makanan di luar rumah tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian gizi lebih pada mahasiswi (p= 0,412).
Kesimpulan : Semakin sering frekuensi makan di luar rumah maka semakin besar risiko kejadian gizi lebih pada mahasiswi di Surakarta. Semakin banyak  jumah uang yang dikeluarkan untuk membeli makanan di luar rumah  maka semakin besar risiko kejadian gizi lebih pada mahasiswi di Surakarta.
Kata Kunci : Makan di luar rumah, gizi lebih.
ABSTRACT
Background: Global estimation of WHO more than 1.4 billion people aged 20 years or more are overweight. The occurrence of obesity in students is often associated with changes in lifestyle and diet. This is in line with the times that students are more likely with the street food outside the home. Street food in large portions very easy to find in restaurants, fast food seller, cinemas, malls, supermarkets, as well as the campus cafeteria. The purpose of this study was to analyze the relationship between the frequency of eating outside the home and the amount of pocket money With the incidence of overnutrition in female students in Surakarta.
Methods: The study was using observational analytic with cross sectional design. Population were all STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta students. Sampling using consecutive  sampling technique was obtained by 55 students. Nutritional status data was obtained by measuring BMI, eating habits was measured by recal 24 hours, and the student socioeconomic status data using questionnaires. Data were analyzed by bivariate using Chi Square test with a confidence level of 95% (α = 5%).
Results: The frequency of eating outside the home had a significant correlation with the incidence of overnutrition in female students (p = 0.025) and had a value of OR = 3.5. The amount of money spent on food take away from home had a significant correlation with the incidence of overweight in female students in Surakarta (p = 0.001). Type of food outside the home does not have a significant correlation with the incidence of overnutrition in female students (p = 0.412).
Conclusion: The more often the frequency of eating outside the home, the greater the risk of incidence of overnutrition in female students in Surakarta. The more money spent to bought food outside the home, the greater the risk of incidence of overnutrition in female  students in Surakarta.
Keywords: Eating outside the home, Amount of Pocket Money, Overnutrition.