Abstrak


Hubungan Antara Regulasi Emosi dan Dukungan Emosi dengan Resiliensi pada Narapidana Wanitadi Lembaga Pemasyarakatan Klas Iiawanita Semarang


Oleh :
Ista Nurrizqi N.w. - G0109041 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Kehidupan lembaga pemasyarakatan menghadirkan berbagai tekanan yang harus dihadapi oleh narapidana wanita, antara lain berupa hilangnya kebebasan, perpisahan dengan orang terdekat, dan stigma negatif dari masyarakatyang dapat membuat narapidana wanita merasa putus asa dan terpuruk. Resiliensi sangat dibutuhkan narapidana wanita untuk melindungi diri dari konsekuensi negatif dan membantu mereka bangkit kembali dari kondisi terpuruk. Narapidana wanita mampu tetap resilien apabila memiliki regulasi emosi yang memadai untuk mengarahkan mereka dalam mengambil respon emosi yang tepat. Adapun dukungan emosi yang tinggi akan membuat narapidana wanita merasa dicintai sehingga lebih yakin untuk menghadapi permasalahannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi emosi dan dukungan emosi dengan resiliensi pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang. Sampel penelitian berjumlah 81 orang, diperoleh melalui teknik purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan 3 alat ukur,yaitu skala resiliensi (reliabilitas 0,868), skala regulasi emosi (reliabilitas 0,874), dan skala dukungan emosi (reliabilitas 0,902). Hipotesis pertama diuji dengan teknik analisis regresi linear berganda, adapun hipotesis kedua dan ketiga diuji dengan teknik korelasi parsial.
Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.742, p<0.05, dan nilai F hitung > F tabel (47.638 > 3.11). Hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara regulasi emosi dan dukungan emosi dengan resiliensi pada narapidana wanita. Nilai R2dalam penelitian sebesar 0.550 atau 55%, terdiri atas sumbangan efektif regulasi emosi terhadap resiliensi dan dukungan emosi terhadap resiliensi sebesar 32,85% dan 22,09%. Hasil analisis korelasi parsial menunjukkan ada hubungan signifikan antara regulasi emosi dengan resiliensi yang ditunjukkan oleh nilai r x1y = 0.555,p<0.05; serta ada hubungan signifikan antara dukungan emosi dengan resiliensi yang ditunjukkan oleh nilai r x2y = 0.448, p<0.05.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara regulasi emosi dan dukungan emosi dengan resiliensi, antara regulasi emosi dengan resiliensi, dan antara dukungan emosi dengan resiliensi pada narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang.
Kata kunci: regulasi emosi, dukungan emosi, resiliensi, narapidana wanita.
ABSTRACT
Living in prison gives many adversities faced by women inmates, lost of freedom, separated from families and friends, and also given negative stigmatization by community that can bring women inmates into vurnerable condition. Thus, resilience is needed by women inmates to withstand and bounce back from adversities. Women inmates can be resilient if they have adequateemotion regulation that led into adaptive emotional responses. Emotional support provided by significant others will make women inmates feel loved and have more determination in solving their problems. This study was aimed to understand the correlation between emotion regulation and emotional support with resilience in women inmates in Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang.
Population in this study was women inmates in Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang. Number of samples used in this study was 81 women inmates which were obtained using purposive random sampling technique. Data in this study was obtained using 3 instruments consisted of resilience scale (reliability of 0.868), emotion regulation scale (reliability of 0.874), and emotional support scale (reliability of 0.902). Multiple linear regression analysis technique was used to test the first hypothesis and partial correlation analysis technique was used to test the second and the third hypothesis.
The multiple linear regression resulted correlation coefficient value (R) of 0.704, p<0.05, and Fstatistic> Ftable (47,638 > 3,11). These result meant that there was significant correlation between emotion regulation and emotional support with resilience in women inmates. R2value in this  study was 0.550 or 55%, consisted of 32,85% of emotion regulation’s contribution toward resilience and 22,09% of emotional support’s contribution toward resilience. Partial correlation analysis resulted r x1y = 0.555,p<0.05 which showed a significant correlation between emotion regulation and resilience; and r x2y = 0.448, p<0.05 which showed a significant correlation between emotional support and resilience.
Conclusions of the study were there were significant correlation between emotion regulation and emotional support with resilience, between emotion regulation with resilience, and emotional support with resilience in women inmates in Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang.
Keywords : emotion regulation, emotional support, resilience, women inmates.