;

Abstrak


Miskonsepsi siswa kelas viii smp negeri 4 boyolali pada materi pokok segitiga tahun ajaran 2014/2015


Oleh :
Dhika Asri Fitriani - S851402008 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis miskonsepsi siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Boyolali pada materi segitiga.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan jenis penelitian yaitu deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Boyolali yang mengalami miskonsepsi dalam materi segitiga. Kriteria pemilihan subjek utama penelitian adalah siswa tersebut pernah mempelajari topik mengenai segitiga dan diambil berdasarkan hasil tes diagnostik dengan menggunakan teknik CRI. Data utama penelitian ini berupa informasi tentang miskonsepsi yang merupakan hasil wawancara peneliti dengan subjek. Wawancara dilakukan sebanyak dua kali dalam waktu berbeda yang bertujuan untuk mendapatkan data yang nantinya akan dibandingkan. Tujuan dari wawancara untuk mengetahui miskonsepsi apa saja yang muncul pada subjek. Hasil dari analisis wawancara pertama dan hasil dari analisis wawancara kedua dengan subyek kemudian divalidasi. Teknik validitas data yang digunakan adalah triangulasi waktu, yaitu wawancara pertama dan wawancara kedua. Setelah data yang didapatkan sudah valid kemudian dilakukan analisis data dengan cara membandingkan dengan teori, jika tidak sesuai dengan teori maka subjek dianggap mengalami miskonsepsi.
Hasil penelitian ini adalah: 1) Miskonsepsi definisi segitiga, yaitu: subjek mendefinisikan segitiga hanyalah sebagai gambar saja, subjek mendefinisikan segitiga adalah menghubungan 3 titik yang tidak segaris dimana garis penghubung boleh tidak lurus. 2) Miskonsepsi model segitiga, yaitu: subjek mendefinisikan bahwa model segitiga adalah segitiga yang yang bentuknya dibuat berbeda, subjek mendefinisikan bahwa model segitiga adalah semua bangun yang bentuknya segitiga, subjek mendefinisikan model segitiga adalah segitiga yang ada areanya. 3) miskonsepsi definisi segitiga terkait jenisnya yaitu: subjek mengalami miskonsepsi pada kata membentuk garis, subjek menyebutkan beberapa sudut yang mewakili. 4) miskonsepsi mengenai sifat-sifat segitiga berdasarkan jenisnya, yaitu: subjek megatakan bahwa satu segitiga hanya mempunyai satu nama saja, segitiga sama sisi bukanlah segitiga sama kaki. 5) miskonsepsi mengenai sudut segitiga, yaitu: subjek mengatakan bahwa jumah sudut dalam segitiga adalah 360o, subjek tidak memahami mana besar sudut dengan baik. 6) miskonsepsi mengenai alas dan tinggi segitiga yaitu subjek mengatakan bahwa garis tinggi adalah garis tegak yang dibuat dari sebelah kiri alas, subjek menganggap bahwa panjang garis tinggi segitiga adalah setengah dari alasnya. 7) miskonsepsi mengenai keliling segitiga, secara garis besar semua subjek sudah memahami
definisi keliling dengan baik tetapi salah dalam langkah penyelesaiannya, beberapa subjek hanya menghafal rumus saja.
Kata Kunci: miskonsepsi, segitiga, teknik CRI