;

Abstrak


Esklusi dan hambatan komunikasi dalam konflik sunni-syi’ah di Sampang, Madura


Oleh :
Ferry Adhi Dharma - S221308003 - Sekolah Pascasarjana

Sampai saat ini konflik Sunni-Syi’ah di Sampang belum dapat diselesaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses esklusi komunikasi, hambatan komunikasi, dan peran komunikator dalam mengkonstruksi pesan hingga berujung pada konflik. Adapun penelitian ini dilakukan di desa Karanggayam, Omben, dan desa Blu’uran, Karang Penang, Sampang, Madura dan Puspa Agro Sidoarjo dengan metode fenomenologi. Artinya, fenomena yang diteliti akan digambarkan dengan pengalaman pribadi informan melalui wawancara mendalam. Untuk mengetahui keabsahan data, maka dilakukan triangulasi sumber pada data yang didapat.
Hasil yang ditemukan adalah benar terjadi esklusi komunikasi yang disebabkan oleh penyebaran mitos-mitos dan konstruksi realitas yang dilakukan oleh tokoh agama (kyai). Kelompok Sunni beranggapan bahwa Syi’ah merupakan ajaran sesat, sedangkan Syi’ah beranggapan bahwa Sunni merupakan ajaran kolot yang tidak baik. Opini-opini tersebut dikomunikasikan oleh masing-masing tokoh agama secara persuasif. Esklusi komunikasi tersebut berujung pada esklusi sosial dan terputusnya hubungan komunikasi diantara keduanya. Hambatan komunikasi semakin meningkat karena pengaruh sejarah sosial, perbedaan kelas sosial, hirarki sosial-ekonomi, agama, nilai-nilai, organisasi sosial, dan stereotip, prasangka, serta etnosentrisme yang telah dikonstruksi oleh kyai. Hambatan komunikasi tersebut memutus tali kekerabatan kedua kelompok, dan berujung pada konflik berdarah.
Kata Kunci: Esklusi Komunikasi, Hambatan Komunikasi, Konflik, Sunni-Syi’ah.