Abstrak


Prarancangan Pabrik Asetaldehida dengan Proses Dehidrogenasi Etanol Kapasitas 30.000 Ton / Tahun


Oleh :
Simon Dicky Suryasanjaya - I0511049 - Fak. Teknik

INTISARI
Pabrik asetaldehida dirancang dengan kapasitas 30.000 ton/tahun. Bahan
baku yang digunakan adalah etanol. Pabrik ini direncanakan didirikan di daerah
Plesungan, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, pada tahun 2015 dan mulai
beroperasi pada tahun 2017. Asetaldehida banyak digunakan dalam industri
kimia, yaitu sebagai bahan intermediete untuk menghasilkan bahan kimia yang
lain, antara lain sebagai bahan baku pembuatan asam asetat, n-butanol, 2-hexyl
ethanol, pentaerythrytol, trimethyrolpropane, pyridine, pericetic acid,
cratonaldehyde, asetat anhidrid, chloral, 1,3-buthylene glycol, dan asam laktat.
Asetaldehida dibuat dari proses dehidrogenasi gas etanol dengan katalis
Cu-Cr pada kisaran suhu 225-285 oC dan tekanan 17,64 psia dalam Reaktor Fixed
Bed Multitube kondisi non isotermal dan non adiabatic dengan konversi 50%.
Reaksi berlangsung secara endotermis sehingga diperlukan pemanas dowtherm A.
Bahan baku yang dibutuhkan adalah etanol 95% sebanyak 33.151.350,13
kg/tahun. Gas keluar reaktor diserap dengan menggunakan air dalam absorber,
untuk memisahkan gas H2
Kebutuhan utilitas meliputi air sungai sebanyak 52,83 m
dengan campuran asetaldehida dan sisa etanol,
kemudian asetaldehida dimurnikan dalam menara distilasi, sehingga diperoleh
asetaldehida dengan kemurnian 99,9% berat. Sisa etanol yang belum bereaksi
dimurnikan kembali dengan menara distilasi untuk di recycle
3/jam, bahan bakar
(IDO) sebanyak 568,68 L/jam, steam sebanyak 46,26 Nm3, udara tekan sebanyak
67,48 Nm3 dan kebutuhan listrik sebesar 253,29 kW. Pabrik juga didukung
laboratorium untuk menjaga kualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi yang
diinginkan. Pabrik direncanakan dibangun di atas tanah seluas 19.900 m
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan
struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian
jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Pabrik beroperasi selama
24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak
185 orang.
Dari analisa ekonomi diperoleh modal tetap sebesar Rp 242.692.832.857,00
dan modal kerjanya Rp 174.719.708.638,00. Biaya produksi total per tahun
sebesar Rp 787.558.711.557,00. Pabrik asetaldehida ini termasuk beresiko tinggi
karena bahan baku dan produk bersifat mudah terbakar. Analisis kelayakan
menunjukkan bahwa Return of Investment (ROI) sebelum dan sesudah pajak
sebesar 48,56% dan 33,99%. Pay Out Time (POT) sebelum dan sesudah pajak
selama 1,71 tahun dan 2,27 tahun, Break Even Point (BEP) 43,97%, dan Shut
Down Point (SDP) 30,12%. Sedangkan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar
31,81%. Berdasarkan hasil evaluasi diatas, maka Pabrik Asetaldehida dengan
Proses Dehidrogenasi Etanol dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dinilai layak
didirikan karena memenuhi standar persyaratan pendirian suatu pabrik.