Abstrak


Kumpulan cerpen leontin dewangga karya martin aleida (tinjauan psikologi sastra dan nilai pendidikan)


Oleh :
Cahyani Mukti Pamuji - K1210016 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Struktur kumpulan cerpen Leontin Dewangga; (2) Aspek kejiwaan para tokoh utama yang terdapat dalam kumpulan cerpen Leontin Dewangga; dan (3) Nilai pendidikan yang terkandung dalam kumpulan cerpen Leontin Dewangga.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Data diperoleh dari kumpulan cerpen Leontin Dewangga. Kumpulan cerpen tersebut terdiri dari tujuh belas cerpen. Dengan menggunakan teknik purposive sampling maka ada tujuh cerpen yang dikaji, yaitu: Malam Kelabu, Leontin Dewangga, Ode untuk Selembar KTP, Keteguhan Namamu, Bimbi, Aku Sepercik Air, Tak Ada Jumat Tak Ada Fisika, dan 3033 (PenjudiTogel dan Warisannya). Ketujuh cerpen tersebut dipandang memiliki aspek kejiwaan tokoh yang berbeda-beda. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah mengkaji dokumen dan arsip (content analysis). Uji analisis data menggunakan teknik analisis mengalir (flow model of analysis), yang meliputi komponen reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) Dari segi struktur ketujuh cerpen dalam Leontin Dewangga tersusun atas penokohan dan latar yang tidak berkaitan antara satu dengan yang lain. Penokohan dapat diungkapkan melalui peranan yang dimainkan para tokoh dalam cerita. Tokoh-tokoh utama atau protagonis yang ditampilkan ialah Kamaluddin Armada, Abdullah, Iramani, Bimbi, Aku (Munah), Aku, Huripto.. Selanjutnya, latar yang digunakan dalam cerita diungkapkan melalui latar tempat, waktu, dan sosial; (2) Berdasarkan analisis psikologi sastra ketujuh cerpen dalam Leontin Dewangga terjadi konflik batin lantaran kematian kekasih dalam cerpen Malam Kelabu, konflik batin karena menyimpan rahasia status bagian dari komunisme pada cerpen Leontin Dewangga, konflik karena ada tanda ETP pada KTP dalam cerpen Ode untuk Selembar KTP, rasa bersalah dalam memahami nasihat pada cerpen Keteguhan Namamu, Bimbi, konflik batin karena perlakuan suami dalam cerpen Aku Sepercik Air, keinginan untuk bersahabat dalam cerpen Tak Ada Jumat Tak Ada Fisika, serta keinginan untuk berjudi guna mewujudkan impian dalam cerpen 3033 (Penjudi Togel dan Warisannya); dan (3) Di dalam kumpulan cerpen Leontin Dewangga tidak hanya terkandung nilai-nilai moral yang dituliskan pengarang, namun juga nilai sosial dimana manusia tidak hanya sebagai makhluk individu namun juga makhluk sosial, memiliki tugas masing-masing individu untuk menjaga keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat, ini disebut kewajiban sosial. Kewajiban sosial berkaitan dengan hubungan antara individu satu dengan individu yang lain di dalam suatu masyarakat. Hubungan-hubungan sosial ini tidaklah sama, melainkan ada semacam tingkatannya.
Kata kunci: cerpen, psikologi sastra, nilai didik