;

Abstrak


Analisis proses berpikir reflektif siswa dalam memecahkan masalah matematika non rutin di kelas viii smp islamic international school pesantren sabilil muttaqien (iis psm) magetan ditinjau dari kemampuan awal


Oleh :
Immas Metika Alfa Lutfiananda - S851408022 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripisikan proses berpikir reflektif siswa kelas VIII SMP Islamic International School Pesantren Sabilil Muttaqien (IIS PSM) Magetan berkemampuan awal matematika tinggi, sedang dan rendah dalam memecahkan masalah matematika non rutin. Kemampuan awal matematika berpengaruh pada keterampilan pemecahan masalah siswa yang perlu dikembangkan tidak hanya untuk mendapatkan solusi tetapi juga melatih siswa berpikir untuk memberikan alasan setiap langkah penyelesaian yang dilakukan. Hal tersebut dapat dikembangkan salah satunya melalui proses berpikir reflektif.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan subjek penelitian delapan siswa kelas VIII SMP IIS PSM Magetan dari setiap tingkat kemampuan awal matematika. Penentuan subjek menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara berbasis tugas sedangkan uji validitas data menggunakan triangulasi waktu. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif meliputi data reduction, data display, dan verification.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan awal tinggi menggunakan proses berpikir reflektif pada empat langkah pemecahan masalah Polya yakni: (a) memahami masalah, menyatakan kembali masalah, mengidentifikasi informasi untuk memahami situasi, (b) merencanakan strategi, menghubungkan informasi yang diketahui dan ditanyakan untuk menyusun strategi serta meyakininya guna mendapatkan solusi, (c) melaksanakan strategi, menyampaikan pelaksanaan strategi dengan jelas dan sesuai yang direncanakan disertai pertimbangan, menyadari kesalahan dan memperbaikinya, serta meyakini kebenaran solusi yang diperoleh, dan (d) memeriksa kembali, memeriksa langkah penyelesaian dan kesesuaiannya dengan informasi yang diketahui, memperbaiki kesalahan yang dilakukan, serta menyampaikan alternatif strategi maupun solusi. Siswa berkemampuan awal sedang menunjukkan proses berpikir reflektif pada tiga langkah pemecahan masalah Polya, yakni: (a) memahami masalah, menyatakan kembali masalah dengan kalimat sendiri, mengidentifikasi informasi untuk memahami situasi, (b) merencanakan strategi, menghubungkan informasi disertai pertimbangan yang jelas, (c) melaksanakan strategi, menyampaikan pelaksanaan strategi sesuai yang direncanakan, menyadari kesalahan dan memperbaikinya, serta meyakini kebenaran solusi. Sementara itu siswa berkemampuan awal rendah hanya menunjukkan proses berpikir reflektif pada langkah memahami masalah, yakni menyatakan kembali masalah dengan kalimat sendiri serta mengidentifikasi informasi yang diketahui dan ditanyakan.
Kata Kunci : berpikir reflektif, pemecahan masalah, masalah matematika non rutin, kemampuan awal matematika