Abstrak


Pengaruh Methylcobalamine Terhadap TGF ß1 dan Ketebalan Intima Media Arteri Carotis Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis Stadium V Di RSUD DR. Moewardi Surakarta


Oleh :
Arif Puguh - S501102007 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK
Latar Belakang
Methylcobalamin adalah metabolit aktif dari cyanocobalamin. Methylcobalamin sangat penting untuk sintesis DNA selular, menurunkan homocystein, co-faktor untuk sintesis methyonin, berperan dalam metabolisme asam folat, Sehingga, pemberian methylcobalamin diharapkan bisa menurunkan kejadian aterosklerosis pada gagal ginjal kronik stadium V yang ditandai dengan penurunan Transforming growth factor-ß1 (TGF ß1) dan ketebalan intima media (KIM) arteri carotis. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan membuktikan dan mengetahui pengaruh pemberian methylcobalamin terhadap kadar Transforming growth factor-ß1 (TGF ß1) dan ketebalan intima media (KIM) arteri carotis pada pasien penyakit ginjal kronik stadium V di RSUD dr.Moewardi Surakarta.
Metode Penelitian
Penelitian ini adalah eksperimental Randomized Control Trial. Subjek penelitian yang sebelumnya 30 pasien tetapi setelah akan dimulai penelitian 2 orang menderita demam dan 2 orang mengundurkan diri sehingga diesklusi dari penelitian dan subyek penelitian yang mengikuti hingga akhir menjadi 26 pasien Penyakit Ginjal Kronik Stadium V (13 methylobalamin ;13 placebo). Kadar Transforming growth factor-ß1 (TGF ß1) serum menggunakan ELISA dan ketebalan intima media (KIM) arteri carotis menggunakan USG. Analisis statistik menggunakan mann whitney test, t test, wilcoxon,dengan signifikansi p<0.05.
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang melibatkan 26 pasien pada kelompok plasebo sebanyak 13 pasien dan kelompok kontrol sebanyak 13 pasien dan hasil penelitian sebelum perlakuan kelompok plasebo pre vs kelompok plasebo post didapatkan kadar Transforming growth factor-ß1 (TGF ß1): 22295,68 ± 6816,90 pg/ml vs 22385,40 ± 6486,61 pg/ml p: 0,621 variabel Ketebalan intima media (KIM) kiri kelompok plasebo pre vs kelompok plasebo post: 0,49 ± 0,11 mm vs 0,51 ± 0,10 mm p: 0,068 variabel Ketebalan intima media (KIM) kanan kelompok plasebo pre vs kelompok plasebo post: 0,44 ± 0,11 mm vs 0,50 ± 0,08 p: 0,004* sedangkan hasil penelitian sesudah perlakuan kadar Transforming growth factor-ß1 (TGF ß1) kelompok perlakuan pre vs kelompok perlakuan post: 19132,66 ± 7083,45 pg/ml vs 17091,64 ± 6187,33 pg/ml p: 0,001** variabel Ketebalan intima media (KIM) kiri kelompok perlakuan pre vs perlakuan post: 0,45 ± 0,12 mm vs 0,41 ± 0,13 mm p: 0,018* variabel Ketebalan intima media KIM kanan kelompok perlakuan pre vs perlakuan post: 0,47 ± 0,11 mm vs 0,43 ±0,10 mm P: 0,024* Selisih rata-rata kadar Transforming growth factor-ß1 (TGF ß1) kelompok plasebo vs perlakuan: 89,72 ± 637,20 pg/ml vs 2041,02 ± 1518,36 pg/ml p: 0,001**, Selisih ratarata Ketebalan intima media (KIM) kiri kelompok plasebo vs perlakuan: 0,02 ± 0,03 mm
vs 0,04 ± 0,06 mm, p: 0,001** Selisih rata-rata Ketebalan intima media (KIM) kanan kelompok plasebo vs perlakuan: 0,06 ± 0,06 mm vs 0,04 ± 0,05 mm, p: 0,001** hasil perbandingan Delta- Transforming growth factor-ß1 (TGF ß1), Delta- Ketebalan intima
media (KIM) kiri, Delta- Ketebalan intima media (KIM) kanan didapatkan perubahan variabel yang signifikan.
Kesimpulan
Pemberian methylcobalamin menurunkan kadar Transforming growth factor-ß1 (TGF ß-1)
dan ketebalan intima media (KIM) arteri carotis pada pasien penyakit ginjal kronis stadium V yang menjalani hemodialisis secara bermakna.
Kata kunci: Methylcobalamin, Transforming growth factor-ß1 (TGF ß-1), ketebalan
intima media (KIM) arteri carotis, Penyakit Ginjal Kronis (PGK) stadium V.