Abstrak


Perpustakaan dan Upaya Mengurangi Academic Dysfungsional Procrastinate


Oleh :
Ika Febrian Kristiana - PsikologiUndip - Kantor Pusat

Perilaku menunda untuk menyelesaikan tugas dalam bidang akademik/ prokrastinasi menjadi
“virus” yang menjangkiti pelajar termasuk mahasiswa. Menjadi fenomena yang mengawatirkan
jika prokrastinasi menjadi budaya karena selain merugikan diri pelajar sendiri tentunya juga
sangat merugikan institusi pendidikan dimana mereka belajar (PT). Pelaksanaan kurikulum
berbasis kompetensi mendorong mahasiswa untuk aktif sebagai pembelajar tanpa bergantung
banyak pada dosen, salah satunya aktif membaca atau mencari informasi lebih banyak dari
berbagai sumber bacaan/ referensi untuk menyelesaikan tuga akademik dan memperdalam
pengetahuan. Peran perpustakaan sangat membantu mahasiswa untuk menyelesaikan tutgastugas

akademik melalui penyediaan referensi yang memadai dari kuantitas maupun kualitas.
Salah satu alasan mahasiswa melakukan prokrastinasi adalah karena kurangnya referensi yang
relevan sebagai acuan dalam membuta tugas akademik, dimana sebayak 40% (dari 360)
mahasiswa menyatakan hal  tersebut.