;

Abstrak


Kajian Teknik Penerjemahan dan Kualitas Terjemahan Ungkapan yang Mengandung Seksisme dalam Novel The Mistress’s Revenge Karya Tamar Cohen dan Novel The 19th Wife Karya David Ebershoff


Oleh :
Anindia Ayu Rahmawati - S131408013 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis sifat-sifat ungkapan yang
termasuk bahasa seksis dalam novel The Mistress’s Revenge dan The 19th Wife,
(2) menganalisis jenis-jenis ungkapan yang termasuk bahasa seksis dalam novel
The Mistress’s Revenge dan The 19th Wife, (3) menganalisis teknik penerjemahan
yang digunakan untuk menerjemahkan ungkapan yang mengandung seksisme
dalam novel The Mistress’s Revenge dan The 19th Wife, (4) mengetahui dampak
dari penggunaan teknik penerjemahan pada ungkapan yang mengandung seksisme
dalam novel The Mistress’s Revenge dan The 19th Wife terhadap kualitas
terjemahannya.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kualitatif dengan
desain studi kasus terpancang dan berorientasi pada produk terjemahan. Sumber
data adalah dokumen yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu (purposive
sampling techniques) dan hasil diskusi dengan informan. Dokumen yang
digunakan berupa novel The Mistress’s Revenge dan novel The 19th Wife beserta
terjemahannya. Informan merupakan seorang ahli bahasa dan gender sekaligus
ahli penerjemahan. Data penelitian terdiri dari: (1) ungkapan yang mengandung
seksisme dalam novel The Mistress’s Revenge dan The 19th Wife beserta
terjemahannya dalam bahasa Indonesia yang berupa kata, frasa, dan klausa, (2)
hasil dari diskusi dengan informan mengenai ungkapan yang mengandung
seksisme dan kualitas terjemahannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah analisis dokumen, kuesioner, dan diskusi kelompok terarah. Data dianalisis
dengan model analisis etnografi yang terdiri dari analisis domain, taksonomi, dan
komponensial, sehingga dapat ditemukan tema kulturalnya.
Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah: (1) ditemukan delapan
sifat bahasa seksis dalam novel The Mistress’s Revenge yaitu simetri, asimetri,
bertanda, tak bertanda, derogasi semantik, seksisme dalam wacana, makian,
seksisme terhadap pria sementara dalam novel The 19th Wife hanya ditemukan
tujuh sifat saja dan tidak ditemukan sifat tak bertanda, (2) terdapat tujuh jenis
bahasa seksis yang ditemukan dalam novel The Mistress’s Revenge yaitu ‘Men’ as
Standard, ‘Men’ are Different, ‘Women’ are Different, Non-human Terms, Negative Words for ‘Men’, Negative Words for ‘Women’, Sex-role Descriptors,
sementara dalam novel The 19th Wife hanya ditemukan enam jenis bahasa seksis
dan tidak ditemukan jenis ‘Men’ are Differerent, (3) terdapat 15 jenis teknik
penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan ungkapan yang
mengandung seksisme yaitu padanan lazim, adaptasi, generalisasi, variasi,
peminjaman murni, deskripsi, amplifikasi, reduksi, kreasi diskursif, kompresi
linguistik, kompensasi, amplifikasi linguistik, penerjemahan harfiah, modulasi,
deletion, (4) Dampak penggunaan teknik penerjemahan dalam terjemahan
ungkapan yang mengandung seksisme terhadap kualitas terjemahannya
menunjukkan bahwa data terjemahan memiliki tingkat keakuratan dan
keberterimaan yang tinggi.
Kata Kunci: sifat bahasa seksis, jenis bahasa seksis, teknik penerjemahan, kualitas
terjemahan, The Mistress’s Revenge, The 19th Wife