;

Abstrak


Analisis Perbandingan Teknik Penerjemahan Istilah Tabu dalam Film “The Wolf of Wall Street” dan Dua Versi Terjemahannya (Subtitle Resmi dari VCD dan Subtitle Amatir dari Situs subscene.com) serta Dampaknya pada Kualitas Terjemahan


Oleh :
Nurul Intan Sari - S131408006 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis istilah tabu dalam film The Wolf
of Wall Street dan dua versi terjemahannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan: (1) bentuk satuan gramatikal dan jenis istilah tabu yang ditemukan
dalam film The Wolf of Wall Street , (2) teknik penerjemahan yang digunakan untuk
menerjemahkan istilah tabu dalam film The Wolf of Wall Street dan dua versi
terjemahannya, (3) kualitas terjemahan istilah tabu dalam film The Wolf of Wall
Street versi subtitle VCD dan subtitle amatir dari situs subscene.com, (4) dampak
teknik penerjemahan istilah tabu yang digunakan terhadap kualitas terjemahan dalam
film The Wolf of Wall Street versi subtitle VCD dan subtitle amatir.
Penelitian ini berjenis deskriptif-kualitatif. Selain itu, penelitian ini merupakan
studi kasus terpancang. Dalam penelitian ini, sumber data adalah dokumen dan
informan yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling technique. Dokumen
yang digunakan berupa film The Wolf of Wall Street dan dua versi terjemahannya.
Informan terdiri dari validator and tiga rater. Data berupa istilah tabu dalam tuturan
yang telah divalidasi oleh validator dan informasi mengenai kualitas terjemahan yang
diberikan oleh para rater. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi,
menganalisis dokumen (content analysis), kuesioner dan focus group discussion.
Data dianalisis dengan menggunakan metode etnografi Spradley (1980).
Ditemukan bahwa terdapat dua bentuk istilah tabu, yaitu kata dan frasa. Jenis
istilah tabu yang banyak ditemukan adalah sexual references dan offensive slang.
Pada subtitle VCD, teknik penerjemahan yang digunakan adalah padanan lazim,
reduksi, amplifikasi, peminjaman, generalisasi. Pengaplikasian teknik padanan
menghasilkan terjemahan istilah tabu yang akurat dan berterima. Teknik reduksi
menghasilkan terjemahan dengan tingkat keakuratan rendah tetapi berterima.
Sedangkan, pada subtitle amatir, terdapat 6 teknik penerjemahan, yakni: padanan
lazim, reduksi, amplifikasi, peminjaman, generalisasi dan kompensasi. Teknik
padanan lazim menghasilkan terjemahan dengan tingkat keakuratan dan
keberterimaan tinggi. Teknik-teknik lain menghasilkan terjemahan dengan tingkat
keakuratan rendah tetapi menghasilkan terjemahan yang berterima. Temuan tersebut
menunjukkan bahwa penggunaan teknik penerjemahan berdampak pada kualitas
terjemahan istilah tabu.
Kata kunci: istilah tabu, teknik penerjemahan, keakuratan, keberterimaan