ABSTRAK
Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang seberapa besar tingkat pengaruh Kegiatan Wisata Edukasi Sebagai Metode Manajemen Sumber Daya Manusia, yang dapat dimanfaatkan sebagai media alternatif untuk pembelajaran di Kampoeng Pinus Sarangan. Selain itu, juga untuk mengenali jenis wisata edukasi mengatahui peran sebagai seorang fasilitator dan bagaimana cara menyusun sebuah kegiatan outbound. Metode pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara, angket, studi dokumen, studi pustaka. Data yang diperoleh tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran secara objektif. Hasil dari penelitian ini adalah Kegiatan Wisata Edukasi Sebagai Metode Manajemen Sumber Daya Manusia Di Kampoeng Pinus Sarangan, merupakan kegiatan wisata edukasi yang memiliki sebuah metode pendidikan yang dikemas dalam bentuk simulasi game, baik secara individu atau kelompok dengan tujuan tertentu. Simulasi game tersebut adalah ice breaking aram zam-zam, alcatras, tugu pancoran, puzzle, flying fox. Game tersebut dapat memberikan kemudahan, sarana pendidikan yang menyenangkan dan membentukan diri serta dapat memberikan pengaruh terhadap sumber daya manusia. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukan bahwa jenis simulasi game di Kampoeng Pinus Sarangan seperti ice breaking aram zam-zam, alcatras, tugu pancoran, puzzle dan flying fox dapat menjadi sebuah metode pendidikan. Masing-masing simulasi game tersebut memiliki tujuan serta manfaat di setiap permainannya. Manfaatnya seperti mengakrabkan diri dengan teman, melatih keberanian, strategi berkomunikasi dan melatih konsentrasi. Kegiatan Wisata Edukasi outbound di Kampoeng Pinus Sarangan dapat memberikan pengaruh terhadap sumber daya manusia di RSDS (Rumah Sakit Dokter Sadiman) Madiun, KAI DAOP 7, Siswa SMK Panekan, Dosen UMY Fakultas Pertanian dan BPPN (Badan Pelayanan Pembendaharaan Negara) Kabupaten Madiun. Dengan adanya outbound manajemen training dengan memecah bloking dalam permainan mereka dapat mengetahui kekurangan dan kesulitan pada diri peserta outbound. Perubahan itu dapat diperoleh ketika peserta outbound dapat membuka diri, ada niatan untuk saling berbagi serta optimalisasi potensi masing-masing peserta outbound. Dapat dikatakan adanya pengaruh terhadap para peserta dan berkelanjutan dalam artian bukan melanjutkan kegiatan outbound tetapi adanya monitoring dari tim Kampoeng Pinus Sarangan.
Kata Kunci : Wisata Edukasi, Manajemen Sumber Daya Manusia