;

Abstrak


Pemanfaatan lumpur instalasi pengolahan air (ipa) jurug perusahaan daerah air minum kota Surakarta sebagai media tanaman puring (Codiaeum variegatum)


Oleh :
Tri Atmojo Sukomulyo - - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Sebagai produk sampingan dari pengolahan air sungai menjadi air minum di IPA, biasanya dihasilkan lumpur endapan yang seringkali dibuang dan tidak dimanfaatkan kembali. Kandungan lumpur hasil IPA diantaranya mengandung aluminium. Alternatif pemanfaatan lumpur dapat digunakan sebagai media tanam tanaman hias. Penelitian ini bertujuan untuk (a) mengetahui komposisi media tanam yang tepat untuk pertumbuhan puring, (b) mengetahui ketersediaan hara terbaik dari kedua lumpur, (c) mengetahui hasil kisaran pH pada komposisi media tanam, (d) mengetahui ada tidaknya keracunan tanaman puring akibat aluminium yang terkandung pada lumpur, (e) untuk mengetahui ada tidaknya kandungan logam krom, tembaga, dan besi pada jaringan tanaman puring yang ditanam pada media lumpur, (f) untuk mengetahui prospek ekonomi tanaman media lumpur Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Analisis data dilakukan dengan analisis data kualitatif. Uji laboratorium digunakan untuk analisis tanah dan analisis jaringan tanaman. Uji pertumbuhan tanaman dengan sampel tanaman puring menggunakan Program SPSS versi 12.0 yaitu dengan uji One Way ANOVA dan Uji DMRT 5% jika terdapat beda nyata. Rancangan percobaaan berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 1 faktor yaitu perlakuan pemberian media dari 16 taraf dengan 3 ulangan sehingga berjumlah 48 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan media tanam lumpur prasedimentasi, sekam bakar (1:1) memberikan hasil rerata tertinggi pada tinggi tanaman yaitu sebesar 34,833 cm, luas daun 34,486 cm2 , jumlah daun 24 helai dan volume akar 13,667 mm. Pemberian sekam bakar pada media lumpur memberi fungsi optimal terhadap pertumbuhan vegetatif pada tanaman puring. Ketersediaan hara pada lumpur sedimentasi lebih baik dari lumpur prasedimentasi. Kisaran pH media tanam pada rentang 5,51 – 6,61 termasuk kisaran pH yang cocok untuk pertumbuhan tanaman puring. Keracunan alumunium belum terjadi karena berada pada kisaran pH yang tidak menyebabkan keracunan aluminium yaitu di atas pH 4. Ditemukan unsur logam berat krom, tembaga, dan besi pada jaringan tanaman. Pemanfaatan lumpur IPA Jurug melalui budidaya tanaman hias dapat memberikan nilai ekonomis bagi perusahaan pengelola air bersih ataupun PDAM.