Abstrak


Pengaruh substitusi konsentrat dengan tepung kulit pisang dalam ransum terhadap kecernaan bahankering dan bahan organik pada kelinci keturunan Flemish Giant jantan


Oleh :
Fajar Wahyu Widhianto - - Fak. Pertanian

ABSTRAK Kelinci berpotensi dalam penyediaan daging sebagai sumber protein hewani. Kelinci termasuk hewan herbivora, sehingga ransumnya sebagian besar berupa hijauan. Konsentrat juga dibutuhkan sebagai bahan ransum penguat. Namun karena harga konsentrat mahal, perlu adanya bahan ransum alternatif lain yang lebih murah. Contoh bahan ransum alternatif tersebut adalah kulit pisang. Agar nilai cerna kulit pisang meningkat dan dapat disimpan untuk jangka waktu lama, maka tepung kulit pisang dijadikan dalam bentuk tepung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi konsentrat dengan tepung kulit pisang terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik ransum pada kelinci keturunan Flemish Giant jantan. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan pada tanggal 21 Oktober sampai 19 Desember 2008 di Desa Tegalrejo, RT II RW VI, Ngesrep, Ngemplak, Boyolali. Penelitian ini menggunakan kelinci keturunan Flemish Giant jantan sebanyak 18 ekor dengan rata-rata bobot badan 1200,78 ± 5,47 gram. Ransum yang diberikan sebesar 8% dari bobot badan, terdiri dari hijauan dan konsentrat dengan perbandingan 60:40 persen (dalam BK). Ransum perlakuan yang digunakan adalah tepung kulit pisang. Perlakuan terdiri dari P0: Rendeng 60% + Konsentrat 40%, P1: Rendeng 60% + Tepung kulit pisang 10% + Konsentrat 30%, P2: Rendeng 60% + Tepung kulit pisang 20% + Konsentrat 20%. Peubah dalam penelitian adalah konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, Nutritive Value Index bahan organik, dan Nutritive Value Index bahan kering. Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah digunakan dalam penelitian ini, dengan 3 macam perlakuan, dimana tiap macam perlakuan terdiri dari 6 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari 1 ekor kelinci. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata dari ketiga macam perlakuan (P0, P1, dan P2) berturut-turut untuk konsumsi bahan kering 123,19; 126,94; 109,8 (gram/ekor/hari), konsumsi bahan organik 110,53; 110,57; 92,27 (gram/ekor/hari), kecernaan bahan kering 67,10; 64,30; 65,36 (%), kecernaan bahan organik 69,29; 64,94; 65,00 (%), NVI BK 83,35; 81,68; 72,49 (gram/ekor/hari), NVI BO 77,18; 71,86; 60,61 (gram/ekor/hari). Analisis variansi menunjukkan bahwa ransum perlakuan yang diberikan, berbeda tidak nyata terhadap semua peubah yang diamati. Kesimpulan dari penelitian ini adalah substitusi konsentrat dengan tepung kulit pisang sampai tingkat 20% dari ransum kelinci keturunan Flemish Giant jantan tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, Nutritive Value Index (NVI) bahan kering dan Nutritive Value Index (NVI) bahan organik. Kata kunci: kelinci keturunan Flemish Giant jantan, tepung kulit pisang, kecernaan.