Abstrak


Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Jamu Bisma Sehat (Studi Evaluasi Efektivitas Strategi Komunikasi Pemasaran Produk Jamu Bisma Sehat oleh Pabrik Jamu Bisma Sehat di Kabupaten Sukoharjo)


Oleh :
Sartika Puspitasari - D1213069 - Fak. ISIP

Jamu adalah ramuan tradisional warisan nenek moyang yang sampai sekarang masih dikonsumsi sebagai minuman kesehatan. Kabupaten Sukoharjo menjadi ikon Kota Jamu karena merupakan kabupaten dengan industri jamu terbesar di Indonesia. Hal ini dikarenakan mayoritas penduduknya yang tinggal di kecamatan Nguter adalah perajin jamu.

Di kecamatan Nguter ini banyak ditemukan industri-industri jamu, mulai dari industri rumahan sampai industri besar. Salah satu industri jamu yang ada di Kampung Jamu Nguter adalah pabrik jamu Bisma Sehat. Pabrik jamu Bisma Sehat adalah industri jamu yang sedang berkembang. Bisma Sehat berawal dari industri rumahan berupa UD (Usaha Dagang), dan sekarang sedang mengembangkan usahanya agar bisa menjadi PT (Perseroan Terbatas).

Melihat begitu banyaknya perajin dan industri jamu yang ada di kabupaten Sukoharjo, maka PJ. Bisma Sehat menggunakan strategi komunikasi pemasaran dalam memudahkan pemasaran produknya. Alat promosi yang digunakan PJ. Bisma Sehat dalam strategi komunikasi pemasarannya di masyarakat adalah program pemberian neon box kepada pelanggan atau pemilik depot jamu, pemberian spanduk di warung makan dan angkringan, membuka booth di CFD, menjadi sponsorship event, mengikuti pameran, penyebaran brosur dan kalender, blog, kunjungan dari sekolah maupun instansi, dan publikasi.

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian evaluasi efektivitas yang bertujuan untuk mengevaluasi apakah program yang dilaksanakan oleh PJ. Bisma Sehat dalam upaya meningkatkan penjualan, loyalitas pelanggan, dan pemahaman konsumen di wilayah kabupaten Sukoharjo berjalan efektif atau tidak. Penelitian ini menggunakan kerangka berpikir model CIPP, metodenya observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun langkah-langkah analisisnya yaitu melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Temuan dari penelitian ini adalah program berjalan dengan lancar karena dukungan dari pelanggan yang antusias, walaupun masih kurang efektif karena keterbatasan tenaga marketing dan prasarana menjadikan program berjalan lambat. Sebaiknya ada penambahan alat promosi, agar pelanggan dan masyarakat luas familiar akan adanya jamu Bisma Sehat.