;

Abstrak


Tinjauan sosiolinguistik terhadap ragam bahasa iklan anak-anak di televisi


Oleh :
Fitri Puji Rahmawati - - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Tinjauan Sosiolinguistik terhadap Ragam Bahasa Iklan Anak-anak di Televisi. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk: a) mendeskripsikan ragam bahasa iklan anak-anak di televisi, b) menjelaskan bentuk-bentuk kekhasan bahasa pada iklan anak-anak di televisi, dan c) menguraikan fungsi bahasa iklan yang digunakan oleh iklan anak-anak di televisi. Data yang diperlukan untuk menunjang analisis dikumpulkan dari iklan anak-anak yang ditayangkan di sejumlah televisi swasta, seperti: SCTV, INDOSIAR, ANTV, TVOne, METRO TV, TPI, TRANS7, GLOBAL TV, dan TRANS TV yang dapat dengan jelas dan cerah direkam menggunakan alat perekam TV Tuner. Datanya diperoleh dengan metode simak melalui teknik rekam dan catat. Kemudian, data dianalisis dengan metode padan subjenis referensial dan translasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: a) ragam bahasa dalam iklan anak-anak di televisi menggunakan ragam usaha, ragam santai, ragam akrab, ragam lisan, dan ragam tulis. Berdasarkan persentase pemakaian, ragam bahasa yang paling sering digunakan adalah ragam santai (27,03%). Ragam usaha memiliki persentase 9,46%, sedangkan ragam akrab yang banyak digunakan oleh anak-anak dalam keluarga dan teman-teman dekatnya memiliki persentase 9,46%. Ragam lisan dalam iklan anak-anak terbagi menjadi tiga bentuk, yakni: dialog (16,22%), monolog pemeran iklan dalam bentuk cerita (5,40%), monolog pemeran iklan dalam bentuk nyanyian (5,40%), dan monolog announcer (17,57%). Ragam tulis dalam iklan yang tidak dituturkan oleh announcer dipersentasekan sebanyak 9,46%. Ragam bahasa yang tidak pernah digunakan dalam iklan anak-anak adalah ragam baku dan ragam resmi, b) kekhasan bahasa iklan dalam iklan anak-anak di televisi, antara lain: terdapatnya ciri sintaksis, ciri leksikal, penyingkatan, campur kode, dan kreativitas-kreativitas berbahasa. Berdasarkan ciri sintaksis, terdapat dua bentuk kekhasan berbahasa, yakni pelesapan dan perangkaian. Bentuk pelesapan diterapkan dalam setiap iklan anak-anak di televisi, apabila dipersentasekan mencapai 31,26% penggunaannya dalam iklan anak-anak. Ciri leksikal ’baru’ dipergunakan dalam iklan anak-anak di televisi. Bentuk penyingkatan dengan cara menghilangkan afiks hampir ada di semua iklan mencapai 18,76%. Campur kode diterapkan juga dalam iklan anak-anak ini untuk memperlihatkan gambaran suasana yang nyata dari tempat pembuatan iklan, sebagai contoh iklan AQUA. Kreativitas-kreativitas berbahasa banyak yang muncul berupa bentuk nyanyian. Jadi informasi dan cara menarik konsumen dikemas dalam nyanyian yang mudah dipahami dan diikuti oleh anak-anak, dan c) fungsi bahasa yang dipergunakan oleh iklan anak-anak di televisi, antara lain: sebagai sarana untuk memberikan informasi, menyuruh menggunakan produk, menarik konsumen, dan menginformasikan produk. Fungsi bahasa dalam iklan yang sering muncul adalah sebagai sarana untuk menginformasikan produk yang mencapai 30,30% dan menarik konsumen 30,30%.