Abstrak


Analisis sektor potensial ekonomi kabupaten Karanganyar sebelum dan sesudah Otonomi Daerah (1997-2007)


Oleh :
Aprilia Roski Grahani - - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK ANALISIS SEKTOR POTENSIAL EKONOMI KABUPATEN KARANGANYAR SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH (1997-2007). Penelitian ini bertujuan, pertama untuk mengetahui kondisi tingkat sumbangan atau kontribusi sektoral dan laju pertumbuhan PDRB secara sektoral, untuk mengetahui sektor basis, dan yang terakhir untuk mengetahui sektor potensial di kabupaten Karanganyar baik pada masa sebelum dan setelah otonomi daerah. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu PDRB menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan 1993 selama kurun waktu 1997-2000( sebelum otonomi daerah) & harga konstan 2000 selama kurun waktu 2001-2007 ( selama otonomi daerah). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis kontribusi dan pertumbuhan sektoral, analisis LQ (Location Quotient) untuk mengetahui sektor basis, Shift-Share,MRP (Model Rasio Pertumbuhan) dan Overlay untuk mengetahui sektor-sektor potensial. Hasil analisis kontribusi sektoral menunjukkan bahwa sektor industri pengolahan baik sebelum dan sesudah otonomi daerah merupakan sektor yang kontribusinya paling besar, sedangkan yang paling kecil kontribusinya adalah sektor pertambangan dan penggalian. Dari hasil analisis LQ selama kurun waktu 1997-2007 menunjukkan bahwa sub sektor pertanian yaitu peternakan, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas, dan air bersih, serta sektor jasa merupakan sektor basis di kabupaten Karanganyar. Hasil analisis Shift-Share menunjukkan bahwa secara keseluruhan nilai komponen keunggulan kompetitif baik pada masa sebelum dan sesudah otonomi daerah berakibat positif bagi perkembangan PDRB kabupaten Karanganyar. Hasil perhitungan MRP pada masa sebelum otonomi daerah dapat diketahui bahwa sektor yang menonjol dalam pertumbuhan di kabupaten Karanganyar maupun Jawa Tengah yaitu sub sektor pertanian (tanaman perkebunan), sektor industri pengolahan. Sementara setelah otonomi daerah yang menonjol adalah sub sektor pertanian yaitu peternakan, kehutanan, perikanan. Dan dari hasil analisis Overlay didapat hasil sektor yang potensial untuk dikembangkan adalah sub sektor pertanian yaitu tanaman perkebunan, kehutanan, perikanan, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Dari hasil analisis tersebut maka dapat diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut yaitu: (1) Dilakukan peningkatan promosi daerah sehingga mampu menarik minat investor serta perbaikan infrastruktur, birokrasi dan iklim usaha. (2) Kebijakan pembangunan hendaknya bisa menempatkan sektor basis sebagai prioritas dengan tetap memperhatikan sektor non basis secara proporsional sesuai potensi dan peluang untuk dikembangkan. (3) Pemerintah daerah melakukan perencanaan kebijakan pembangunan yang lebih efektif. (4) Mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam usaha pembangunan daerah. Kata Kunci: Potensial, Location Quotien(LQ), MRP, Overlay