Perancangan Jakarta Integrated Urban Farm dilatar belakangi oleh sedikitnya produksi sayuran dan buah-buahan di Kota Jakarta yang disebabkan oleh berkurangnya lahan pertanian. Di sisi lain teknologi pertanian modern memungkinkan pertanian di lahan terbatas. Kota Jakarta sebagai salah satu metropolitan terbesar di Asia Tenggara juga terdampak efek global warming yang berakibat pada rusaknya kondisi lingkungan Kota Jakarta. Arsitektur dan industri-industri yang terlibat langsung merupakan salah satu penyebab dari kerusakan lingkungan tersebut. Arsitektur Hijau sebagai salah satu pendekatan desain arsitektur dapat diterapkan untuk meminimalisir dampak buruk kehadiran bangunan terhadap kondisi lingkungan Kota Jakarta. Tujuan dari perancangan ini adalah desain sebuah pertanian urban yang terintegrasi antara fungsi budidaya, produksi, penelitian, dan pemasaran serta mampu berkontribusi terhadap perbaikan lingkungan dengan menerapkan prinsip Arsitektur Hijau. Persoalan desain adalah: bagaimana mengintegrasikan fungsi budidaya, produksi, penelitian, dan pemasaran ke dalam satu bangunan pertanian urban yang menerapkan prinsip Arsitektur Hijau. Metode yang digunakan adalah metode perancangan arsitektur. Hasil yang diperoleh merupakan desain dari sebuah pertanian urban yang mengintegrasikan kegiatan budidaya, produksi, penelitian, dan pemasaran serta menjaga lingkungan Kota Jakarta dengan menerapkan konservasi energi, konservasi lahan, dan konservasi air. Kata Kunci: Arsitektur Hijau, Budidaya, Integrasi, Pemasaran, Penelitian, Pertanian Urban, Produksi.
