Abstrak


Studi Komparasi Model Group Investigation (GI) dan Problem Solving Terbimbing Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) Terhadap Prestasi Belajar dengan Memperhatikan Kemampuan Matematik Siswa pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016


Oleh :
Agustina Sukmawati - K3312002 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran group investigation (GI) dan problem solving terbimbing terhadap prestasi belajar pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, (2) pengaruh kemampuan matematik terhadap prestasi belajar pada materi pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan, (3) interaksi antara model pembelajaran
group investigation (GI) dan problem solving terbimbing dengan kemampuan matematik siswa terhadap prestasi belajar pada materi pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2×3. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Karanganyar yang terdiri dari 9 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 1 sebagai kelas yang dikenai model pembelajaran
Problem Solving Terbimbing dan XI IPA 8 sebagai kelas yang dikenai model pembelajaran Group Investigation (GI), sedangkan kelas XI IPA 9 sebagai kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan melalui dokumentasi nilai UAS semester ganjil, tes, angket, observasi. Analisis data prestasi pengetahuan dan keterampilan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, sedangkan analisis data prestasi sikap menggunakan uji statistik non parametrik Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh model pembelajaran
group investigation dan problem solving terbimbing terhadap prestasi aspek pengetahuan sebab siswa yang diajar dengan model pembelajaran memiliki prestasi belajar aspek pengetahuan yang baik dari pada kelas kontrol, sedangkan pada prestasi aspek sikap dan keterampilan tidak ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa; (2) ada pengaruh kemampuan matematik terhadap prestasi aspek pengetahuan, siswa dengan kemampuan matematik tinggi mempunyai prestasi yang lebih baik dari pada kemampuan matematik sedang dan rendah, sedangkan pada prestasi sikap dan keterampilan siswa tidak ada; (3) tidak ada interaksi antara model pembelajaran group
investigation dan problem solving terbimbing dengan kemampuan matematik terhadap prestasi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.
Kata Kunci: Group Investigation, Problem Solving terbimbing, kemampuan matematik, prestasi belajar, Kelarutan dan Hasil