Abstrak
Tata laksana impor barang pada pt. Djakarta lloyd (persero) cabang Semarang
Oleh :
Rinawati Dwi Hapsari - - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAKSI
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tata laksana impor barang pada PT. Djakarta Lloyd (Persero) Cabang Semarang yang berperan sebagai Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) serta kendala yang dihadapi.
Metode yang digunakan adalah metode diskriptif analisis yaitu metode penelitian mengemukakan secara tertulis tentang tata kerja suatu penelitian yang terdiri dari: Ruang Lingkup Penelitian, Jenis dan Sumber Data. Ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi berbagai tahapan-tahapan dalam proses pengeluaran barang yang dijalankan oleh PT. Djakarta Lloyd (Persero) Cabang Semarang. Jenis dan Sumber Data, jenis data primer dan sekunder : Data primer dikumpulkan dengan cara mengamati obyek penelitian dan wawancara langsung di obyek penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber lainnya. Sumber data: wawancara, studi pustaka, magang kerja.
Hasil penelitian akhirnya dapat mengetahui Tata laksana impor pada PT Djakarta Lloyd (Persero) Cabang Semarang, prosedur secara singkat adalah : Menyiapkan dan menyerahkan pemberitahuan pabean, mengurus D/O ke perusahaan pelayaran, penyelesaian bea masuk dan pajak impor, proses PIB dengan sistem EDI (Electronic Data Interchange), proses pemeriksaan data PIB oleh bea cukai, keputusan PIB diterima/ditolak oleh bea cukai, penjaluran barang impor oleh bea cukai, pencetakan job slip, Fiat bea cukai. Kendala yang dihadapi PT. Djakarta Lloyd: kendala teknis karena telah diterapkannya prosedur baru dengan sistem EDI dalam proses PIB, kendala non teknis: ketidaksesuaian barang dengan dokumen impor sehingga terjadi keterlambatan pengurusan dokumen dan barang impor keluar dari pabean, biaya penagihan repair container dari depot container sehingga sulit untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab.
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat diajukan kepada PT. Djakarta Lloyd (Persero) Cabang Semarang untuk mengatasi kendala teknis yaitu dengan meningkatkan ketelitian dan ketepatan didalam pengisian dokumen PIB sehingga akan mempercepat proses pengurusan dokumen dan barang impor dapat segera dikeluarkan dari daerah pabean, untuk kendala non teknis yaitu menjalin kerja sama yang baik dengan perusahaan pelayaran, TPKS (Terminal Peti Kemas Semarang), dan depot container sehingga di dalam pencocokan dokumen invoice dan manifest akan berjalan lancar dan mempermudah untuk mengetahui apakah spesifikasi barang di dalam dokumen tersebut sesuai atau tidak, kemudian memeriksa keadaan container dengan cermat pada saat menerima dari TPKS sehingga dokumen EIR (Equipment Interchange Receipt) sesuai dengan kondisi container serta memeriksa pada saat pengembalian di depot container.
Kata kunci : Import Process, EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), Trucking