;

Abstrak


Pengaruh vitamin c terhadap kadar serum prokalsitonin dan lama rawat inap penderita pneumonia


Oleh :
Lia Dwikuntari - S601008004 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang: Pneumonia merupakan inflamasi dan konsolidasi jaringan paru disebabkan agen infeksius. Aspek terpenting penatalaksanaan pneumonia adalah diagnosis dini dan terapi patogen potensial. Prokalsitonin merupakan biomarker terpilih sebagai penunjang diagnosis dan menilai prognosis pneumonia. Suplementasi vitamin C mampu menghambat stres oksidatif dan mediator proinflamasi pada pneumonia, sehingga diharapkan dapat mempersingkat lama rawat inap.
Metode dan analisis: Penelitian ini merupakan uji klinis kuasi eksperimental, pre dan post test design. Jumlah sampel penelitian adalah 30 penderita pneumonia yang dirawat inap di RSUD dr. Moewardi Surakarta pada bulan Desember 2015-Februari 2016 diambil secara consecutive sampling. Variabel bebas adalah injeksi vitamin C dosis 1000 mg perhari, sedangkan variabel tergantung adalah prokalsitonin dan lama rawat inap. Analisis yang digunakan adalah uji beda dengan paired t test dan independent sample t test jika data berdistribusi normal, serta wilcoxon signed rank test atau Mann-Whitney test jika data tidak berdistribusi normal.
Hasil: Perbedaan besarnya penurunan kadar prokalsitonin antara kelompok perlakuan (-0,15±0,17 ng/ml) dengan kelompok kontrol (-0,01±0,17 ng/ml) dinyatakan signifikan secara statistik (p= 0,002). Tidak didapatkan perbedaan signifikan (p= 0,225) lama rawat inap antara kelompok perlakuan (3,73±1,03 hari) dengan kontrol (4,73±2,12 hari). Tidak didapatkan korelasi antara penurunan kadar prokalsitonin dengan lama rawat inap.
Simpulan: Suplementasi vitamin C pada penderita pneumonia efektif menurunkan kadar prokalsitonin, tetapi tidak efektif mempersingkat lama rawat inap.
Kata kunci: vitamin C, prokalsitonin, lama rawat inap, pneumonia.