Abstrak


Pengaruh postur kerja terhadap msds pada petugas instalasi cssd, laundry dan jahit di rsud Dr. Moewardi Surakarta


Oleh :
Agustina Dwi Suryawati - R0013002 - Fak. Kedokteran

Department), Laundry dan Jahit RSUD Dr. Moewardi Surakarta mayoritas menggunakan manual handling seperti pencucian alat, pembilasan alat, pengemasan alat, pemilahan linen, penimbangan linen, dll. Pekerjaan tersebut berpotensi menyebabkan MSDs (Musculoskeletal Disorders) karena dilakukan secara repetitif dengan postur tubuh tidak alamiah seperti membungkuk,memuntir, mengangkat tangan terlalu tinggi, dll.
Metode : Metode penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan data menggunakan rancangan perlakuan ulang (one group pre and posttest design). Pengukuran efek dilakukan sebelum dan sesudah bekerja. Postur kerja dinilai menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment), MSDs dinilai menggunakan kuesioner NBM (Nordic Body Map). Populasi penelitian 42 orang, sampel diambil 30 orang dengan teknik random sampling. Analisis statistik menggunakan Wilcoxon Test.
Hasil : Menurut penilaian REBA, terdapat dua tingkat risiko kerja yaitu Sedang (skor 5-7) dan Tinggi (skor 8-9). Pada uji statistik perbedaan MSDs berdasarkan Risikonya diperoleh p=0,335; t=-0,964. Hasil ini menunjukkan tidak ada perbedaan MSDs pada Petugas dengan risiko Sedang dan Tinggi. Selanjutnya dilakukan uji statistik sebelum dan sesudah bekerja pada masing-masing risiko, dihasilkan: Risiko Sedang (t=-3,519; p=0,000), Risiko Tinggi (t=-3,183; p=0,001), Risiko Sedang dan Tinggi (t=-4.706; p=0,000). Sedangkan variabel tpengganggu: jenis kelamin (t=-0,958;p=0,338), kebiasaan merokok (t=-0,338;p=0,736), IMT (r=0,189; p=0,318), umur (r=0,397; p=0,030).
Simpulan : Tidak ada perbedaan MSDs pada risiko postur kerja Sedang dan Berat, tetapi ada perbedaan MSDs sebelum dan sesudah bekerja. Variabel jenis kelamin, kebiasaan merokok, IMT tidak berpengaruh terhadap hasil penelitian ini, sedangkan umur berpengaruh terhadap MSDs.