ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Apakah pembelajaran matematika dengan metode penemuan dengan pendekatan Quantum Learning menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada metode konvensional; 2) Apakah siswa dengan kreativitas belajar matematika yang lebih tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kreativitas belajar matematika yang lebih rendah; 3) Apakah ada atau tidaknya perbedaan keberhasilan metode penemuan dengan pendekatan Quantum Learning dan metode konvensional tergantung dari kreativitas belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan eksperimental semu (quasi experimental), karena peneliti tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Batik 1 Surakarta tahun ajaran 2005/2006 sebanyak 358 siswa yang terbagi dalam delapan kelas. Sampel diambil secara cluster random sampling dan terpilihlah kelas X-3 untuk kelas kontrol yang dikenai metode pembelajaran konvensional dan kelas X-5 untuk kelas eksperimen yang dikenai metode pembelajaran penemuan dengan pendekatan Quantum Learning. Teknik pengumpulan data berupa metode dokumentasi, tes, dan angket serta teknik analisis data adalah analisis variansi (anava) dua jalan dengan sel tak sama 2x3. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenenitas. Uji normalitas menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1) Pembelajaran matematika dengan metode penemuan dengan pendekatan Quantum Learning tidak menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada metode konvensional ( ); 2) Siswa dengan kreativitas belajar matematika lebih tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kreativitas belajar matematika lebih rendah ( ), yaitu siswa dengan kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah ( dan ), tetapi siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang tidak mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah ( ); 3) Tidak adanya perbedaan keberhasilan antara metode penemuan dengan pendekatan Quantum Learning dan metode konvensional tidak tergantung dari kreativitas belajar matematika siswa ( ).