Kota Surakarta memiliki keanekaragaman budaya yang sangat kompleks termasuk masyarakat subkultur yang menyukai budaya pop Korea. Komunitas budaya pop Korea sering mengadakan event dalam rangka representasi budaya pop Korea yang mereka gemari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representai budaya pop Korea dalam masyarakat subkultur di Kota Surakarta, perwujudan gagasan yang ditampilkan budaya pop Korea dalam komunitas Universe Cover Ease Entry (U-CEE) di Kota Surakarta, simbol yang ditampilkan budaya pop Korea dalam masyarakat subkultur di Kota Surakarta, serta dimensi internal dan dimensi eksternal yang menyebabkan representasi budaya pop Korea dalam komunitas Universe Cover Ease Entry (U-CEE) di Kota Surakarta. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Surakarta. Teori yang digunakan adalah teori postmodern hiperealitas oleh Jean Baudrillard yang mengemukakan bahwa manusia ditakdirkan hidup dalam dunia simulasi, hipperealitas yang tersebar melalui media. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis, Data dikumpulkan dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Untuk menjamin validitas data digunakan triangulasi sumber, sedangkan analisis data yang digunakan adalah model interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa representai budaya pop Korea dalam masyarakat subkultur di Kota Surakarta berupa bahasa, dance, musik dan fandom. Perwujudan gagasan yang ditampilkan budaya pop Korea dalam komunitas Universe Cover Ease Entry (U-CEE) di Kota Surakarta tidak bisa sama dengan yang aslinya karena mereka harus menyesuaikan dengan lingkungan. Simbol yang ditampilkan budaya pop Korea dalam masyarakat subkultur di Kota Surakarta berupa kata, foto dan pemberitaan kepada khalayak. Dimensi internal berupa hobi dan dimensi eksternal berasal dari teman dan sosial media yang menyebabkan representasi budaya pop Korea dalam komunitas Universe Cover Ease Entry (U-CEE) di Kota Surakarta. Dampak positif bergabung di komunitas yang mereka dapat diantaranya manambah teman dan dampak negatifnya mereka sering melupakan aktifitas dunia nyata.
Kata kunci : Budaya Pop Korea, Komunitas, Kpopers, Representasi, Subkultur
