Abstrak
Tinjauan aspek sosiokultural puisi-puisi pada harian Solopos dan relevansinya sebagai materi ajar alternatif bahasa Indonesia di SMA (harian Solopos edisi oktober-desember 2008)
Oleh :
Erwan Kustriyono - - Fak. KIP
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1) aspek sosiokultural yang terkandung dalam puisi-puisi pada harian Solopos edisi Oktober-Desember 2008, dan 2) relevansi antara aspek sosiokultural yang terkandung dalam puisi-puisi pada harian Solopos edisi Oktober-Desember 2008 sebagai materi ajar alternatif Bahasa Indonesia di SMA.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra. Sumber data penelitian berupa informan dan dokumen. Penentuan sampel dilakukan dengan purposive sampling, dengan jumlah sampel penyair sebanyak tujuh belas penulis puisi di Solopos edisi Oktober-Desember 2008, redaktur Solopos, dan guru serta siswa SMA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan analisis dokumen. Uji validitas data dengan teknik triangulasi sumber (data) dan triangulasi teori. Analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif menurut Milles dan Huberman.
Hasil penelitian ini dapat dirumuskan: 1) aspek sosiokultural yang terkandung dalam puisi-puisi pada harian Solopos, meliputi: a) latar belakang penyair berkaitan dengan (1) keadaan masyarakat penyair di Solopos sangat beraneka ragam karena berasal dari masyarakat yang berbeda-beda, (2) keadaan keluarga penyair di Solopos sangat mendukung kegiatan para penyair, (3) pendidikan penyair beragam dari siswa SMP, SMA, mahasiswa, S-1, S-2, b) latar belakang penciptaan puisi berhubungan dengan kritik sosial, kepedulian terhadap orang lain dan lingkungan sekitar, interaksi dengan manusia, ungkapan pengalaman pribadi, potret keadaan sosial, motivasi untuk berbuat baik, mengangkat isu-isu yang berkembang, dan penyair berusaha memberikan nilai-nilai positif di masyarakat, c) proses kreatif terinspirasi dari pengalaman dan masalah di sekitar penyair, keadaan sosial budaya yang ada di sekitar dan mood penyair, proses kreatif muncul dari hasil membaca, melihat suatu peristiwa, dan pengalaman penyair, d) puisi yang ditulis mencerminkan keadaan sosial dan budaya yang ada di dalam diri pribadi dan di sekitar penyair, e) keadaan sosial dan budaya di lingkungan penyair di Solopos sangat beragam karena masing-masing penyair berasal dari latar belakang yang berbeda, dari keadaan sosialnya masih percaya dengan unsur mistis yaitu adanya pawang hujan hingga lingkungan sosial budaya yang religius, serta lingkungan yang berpengaruh positif hingga lingkungan yang berpengaruh negatif; 2) kajian aspek sosiokultural puisi-puisi yang dimuat di Solopos memiliki relevansi sebagai materi ajar alternatif Bahasa Indonesia di SMA, karena pembelajaran dapat lebih menarik dan dapat menumbuhkan minat siswa terhadap puisi.