ABSTRAK
Penelitian ini menguji pengaruh karakteristik pemerintah daerah, opini audit, dan
kondisi keuangan terhadap pelaporan keuangan berbasis internet oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota di Indonesia. Pelaporan keuangan dinilai dari ada tidaknya informasi
anggaran (APBD) maupun laporan keuangan (LKPD) dalam laman resmi pemerintah
daerah. Metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini berjumlah 446 daerah kabupaten/kota dari total populasi
kabupaten/kota sebanyak 508 per tahun 2014. Analisis data menggunakan regresi logistik
melalui uji stastistik meggunakan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran pemerintah daerah dan umur
pemerintah daerah (karakteristik pemerintah daerah) berpengaruh positif terhadap
pelaporan keuangan berbasis internet. Semakin besar ukuran daerah tersebut dan semakin
lama daerah tersebut sejak berdirinya akan memperbesar peluang daerah tersebut
menggunakan media internet untuk menyebarluaskan informasi keuangannya. Sementara
itu, rasio dana transfer (kondisi keuangan daerah) mempunyai pengaruh yang negatif
terhadap pelaporan keuangan di internet. Semakin kecil pendapatan transfer yang
diterima terhadap total pendapatan (sebagian besar pendapatan daerah berasal dari lokal)
akan memerluas tingkat pengungkapan karena untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pembayar pajak dan retribusi. Penelitian ini gagal
membuktikan adanya pengaruh opini audit yang diterima terhadap pelaporan keuangan
berbasis internet. Pemerintah daerah tidak mempertimbangkan opini yang diperoleh
dalam melaporkan informasi keuangannya di internet. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan teori bidang pengungkapan di sektor
pemerintahan khususnya terkait pengungkapan informasi keuangan pemerintah daerah
melalui media internet.
Kata kunci : pelaporan keuangan di internet, ukuran daerah, umur daerah, opini
audit, dana transfer.
