Abstrak


Perkembangan Partai Komunis Filipina pada Masa Pemerintahan Presiden Marcos 1965-1986


Oleh :
Tri Atmayanti - K4402047 - Fak. KIP

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana latar belakangi berdirinya partai Komunis Filipina pada masa pemerintahan presiden Marcos ; (2) Bagaimana struktur organisasi dan keanggotaan partai Komunis Filipina; (3) Bagaimana strategi perjuangan partai Komunis Filipina dalam menghadapi kekuatan pemerintah Filipina; (4) Usaha-usaha yang ditempuh oleh pemerintah presiden Marcos untuk memadamkan pemberontakan partai komunis Filipina. Penelitian ini menggunakan metode historis. Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode historis meliputi empat tahap kegiatan, yaitu: heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber data yang digunakan adalah sumber data tertulis primer dan sekunder berupa buku-buku, majalah dan koran yang relevan dengan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan analisis historis, yaitu analisis yang mengutamakan ketajaman dan kepekaan dalam menginterpretasikan data sejarah menjadi fakta sejarah. Dalam perpektif global, masuknya ideologi komunis ke Filipina dimulai pada awal tahun 1920-an. Melihat proses perkembanganya ideologi komunis di Filipina keberadaanya memang sangat dipengaruhi oleh kondisi obyektif dan situasi konkret yang terdapat di Filipina. Gerakan komunis yang cukup terorganisir di Filipina diawali dengan terbentuknya sebuah partai komunis pada tahun 1930, yang dikenal dengan sebutan Partindo Komunista Philippinas (PKP). Sejak berdirinya pada tahun 1930 sampai awal tahun1950-an PKP secara aktif mempelopori pemberontakan bersenjata golongan komunis di Filipina. Kepeloporan PKP ini mulai berakhir sejak pemerintahan Filipina berhasil menghancurkan sayap militer PKP Hukbalahap, yang merupakan tulang punggung kekuatan fisik PKP pada tahun 1954. Sampai tahun 1968 Filipina terbebas dari pemberontakan bersenjata golongan komunis dalam skala besar. Tetapi pada periode pertama pemerintahan presiden Marcos (1965-1986), tanda-tanda kebangkitan kembali gerakan radikal golongan komunis mulai nampak kembali. Kebangkitan kembali gerakan komunis diawali ketika pada tanggal 26 Desember 1968, tepat pada hari ulang tahun Mao Zedong sebelas intelektual muda Filipina berhaluan komunis mengadakan pertemuan di propinsi pengasingan Luzon Utara. Dalam pertemuan ini mereka berhasil mendirikan partai komunis baru yang condong ke Peking, dengan nama Partai Komunis Filipina. Mereka bertekat untuk menjadikan Filipina menjadi Negara komunis melalui revolusi bersenjata. Pemberontakan partai komunis ini dikenal dengan aksi-aksi bersenjata satuan-satuan gerilya yang dikoordinir oleh sayap militer , New People Army (NPA). Sejak dibentuknya pada tahun 1969 sampai pertengahan tahun 1980-an, NPA saudah memiliki satuan-satuan gerilya di sebagian besar propinsi di Filipina. Disamping itu, partai komunis Filipina melalui sayap politiknya yaitu National Democratic Front (NDF) yang dibentuk pada tahun 1973 juga telah menciptakan suatau jaringan organisasi penunjang yang beroperasi di kota-kota besar, baik secara terbuka maupun dalam wujud gerakan bawah tanah. Dalam lingkup nasional, pemberontakan bersenjata Partai komunis akhirnya memang menjadi ancaman yang serius bagi stabilitas keamanan dalam negeri Filipina pada masa pemerintahan Presiden Marcos.