;

Abstrak


Pengembangan modul ipa berbasis problem based learning pada materi kalor dan perpindahan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa smp kelas vii


Oleh :
Alfath Rosyada Rokhim - S831502001 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui karakteristik modul IPA berbasis Problem Based Learning pada materi kalor dan perpindahan. (2) mengetahui kelayakan modul IPA berbasis Problem Based Learning pada materi kalor dan perpindahan. (3) mengetahui keefektifan modul IPA berbasis Problem Based Learning pada materi kalor dan perpindahan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas VII.
Pengembangan modul IPA berbasis Problem Based Learning menggunakan model pengembangan yang dikemukakan oleh Borg & Gall yaitu penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk awal dan uji validitas pakar, revisi produk dan uji coba terbatas, uji coba pemakaian produk dan revisi produk, dan tahap penyebaran. Modul tersebut disusun dengan berbasis Problem Based Learning yang terdiri dari siswa terlibat aktif dalam merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan siswa dapat menentukan alternatif penyelesaian. Modul dinilai berdasarkan kelayakan materi, pengembangan modul, desain dan keterbacaan. Pengumpulan data penelitian menggunakan angket analisis kebutuhan, lembar validasi, soal kemampuan berpikir kritis, dan angket penyebaran (disseminate).
Hasil penelitian sebagai berikut: (1) modul IPA berbasis Problem Based Learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yang memiliki karakteristik sesuai langkah Problem Based Learning. (2) modul IPA teridiri dari modul siswa dan modul guru yang dikategorikan sangat layak oleh validator (ahli, teman sejawat, dan praktisi pendidikan). Persentase aspek penilaian pada modul siswa yaitu desain dan keterbacaan sebesar 96,25% dengan kategori sangat baik; materi sebesar 94,75% dengan kategori sangat baik; pengembangan modul sebesar 94% dengan kategori sangat baik. Persentase aspek penilaian modul guru yaitu rekomendasi skenario pembelajaran sebesar 92,50% dengan kategori sangat baik; dan soal berpikir kritis sebesar 78,50% dengan kategori baik; desain dan keterbacaan sebesar 96,25% dengan kategori sangat baik; materi sebesar 94,75% dengan kategori sangat baik; pengembangan modul sebesar 94% dengan kategori sangat baik, serta didukung dengan penguasaan modul uji coba terbatas sebesar 83% dengan kategori baik, dan uji coba lapangan sebesar 84% dengan kategori baik, serta hasil disseminate di 4 sekolah kabupaten Sidoarjo sebesar 97,75% dengan kategori sangat baik. (3) modul efektif digunakan pada pembelajaran ditunjukkan pada peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa berdasarkan persentase KKM pada setiap kegiatan belajar pertama memperoleh persentase sebesar 76,97 %; kegiatan belajar kedua sebesar 82,88%; dan kegiatan belajar ketiga sebesar 86,70%, serta adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kontrol.
Kata kunci: Modul IPA, Problem Based Learning, kemampuan Berpikir Kritis.