;

Abstrak


Studi kasus tentang perilaku seksual dan kesehatan reproduksi mahasiswa sebagai wanita pekerja seks di kota Semarang


Oleh :
Nella Vallen Ika Puspita - S021408042 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang : Jaman modern membawa dampak positif dan negatif pada kehidupan sosial masyarakat, seperti maraknya seks bebas. Seks bebas dilakukan oleh semua kalangan, dari mulai anak sekolah sampai kalangan dewasa. Bukan lagi menjadi rahasia umum, kampus sebagai tempat pencetak generasi intelektual dan bermoral kini menjadi tempat berkembangnya praktik seks bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perilaku seksual dan kesehatan reproduksi mahasiswi sebagai wanita pekerja seks di Kota Semarang.
Subyek dan metode : Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Teknik sampling yang digunakan adalah snowboll sampling, dengan informan utama adalah mahasiswa sebagai Wanita Pekerja Seks atau WPS di Kota Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi tidak langsung dan analisis dokumen. Validitas data dalam penelitian ini meliputi triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi teori dan triangulasi peneliti. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis perjodohan pola, yaitu reduksi data, sajian data dan analisi data yang membentuk sebuah pola yang dapat mengungkap keterkaitannya dengan pola seks dan kesehatan reproduksi pada mahasiswa sebagai pekerja seks.
Hasil : Beberapa faktor yang melatarbelakangi mahasiswa menjadi pekerja seks meliputi faktor ekonomi,latar belakang keluarga,lingkungan kampus dan pelangggan, jejaring sosial yang digunakan untuk mendapatkan pelanggan seperti media sosial dan penyalur. Perilaku kesehatan reproduksi mahasiswa sebagai WPS, antara lain tidak melakukan hubungan seksual saat menstruasi dan menggunakan alat kontrasepsi seperti implant, suntik 3 bulan, suntik 1 bulan, pil kondar dan kondom. Dampak dari pekerjaan sebagai WPS antara lain kehamilan tidak diinginkan, aborsi, Infeksi Menular Seksual dan dampak psikologis serta akses pelayanan kesehatan dalam menjaga kesehatan reproduksi jarang digunakan.
Kesimpulan : Perilaku seksual dan kesehatan reproduksi mahasiswa sebagai WPS berisiko untuk mengalami kehamilan tidak diinginkan, aborsi, IMS, HIV/AIDS dan dampak sosial psikologis, sehingga harus dicegah dan dilindungi dengan memberikan komunikasi, informasi, edukasi tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi.
Kata Kunci : mahasiswa, wanita pekerja seks , perilaku seksual, kesehatan reproduks