;

Abstrak


Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Dan Think Pair Share (Tps) Pada Materi Bentuk Pangkat, Akar, Dan Logaritma Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri Di Kabupaten Bintan Tahun Ajaran 2015/2016


Oleh :
Anugrahita Yusi Awari - S851408007 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: (1) model pembelajaran mana yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran Make a match, TPS atau model pembelajaran langsung, (2) pada aktivitas belajar mana yang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik aktivitas belajar tinggi, sedang atau rendah, (3) pada masing-masing model pembelajaran (Make a match, TPS dan pembelajaran langsung), mana yang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi, sedang atau rendah, (4) pada masing-masing aktivitas belajar (tinggi, sedang, and rendah), model mana yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, model Make a match, TPS atau model pembelajaran langsung.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3 3. Populasi pada penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri di Kabupaten Bintan tahun pelajaran 2015/2016. Teknik pengambilan sampel pada penelitian menggunakan stratified cluster random sampling. Sampel berjumlah 309 siswa: 103 siswa untuk kelas eksperimen 1, 102 siswa untuk kelas eksperimen 2, dan 104 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket aktivitas belajar dan tes prestasi belajar. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Variansi (ANAVA) dua jalan dengan sel tak sama.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan sebagai berikut (1) Model pembelajaran Make a match menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran TPS dan model pembelajaran langsung, model pemebelajaran TPS menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik daripada model pembelajaran langsung. (2) Prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, prestasi belajar matematika siswa dengan aktivitas belajar sedang lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah. (3) Pada model pembalajaran Make a match, siswa dengan aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, siswa dengan aktivitas belajar sedang mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa dengan aktivitas belajar rendah; Pada model pembelajaran TPS, siswa dengan aktivitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar matematika yang sama; Pada model pembelajaran langsung, siswa dengan aktivitas belajar tinggi dan sedang mempunyai prestasi
viii
belajar matematika yang sama, siswa dengan aktivitas belajar tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada siswa dengan aktivitas belajar rendah. (4) Pada siswa dengan aktivitas belajar tinggi, model pembelajaran Make a match menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan model pembelajaran TPS, model pembelajaran TPS menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan model pembelajaran langsung, model pembelajaran Make a match menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dari pada model pembelajaran langsung; Pada siswa dengan aktivitas belajar sedang, model pembelajaran Make a match menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan model pembelajaran TPS dan langsung; Pada siswa dengan aktivitas belajar rendah, model pembelajaran Make a match, TPS dan langsung menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama.


Kata kunci : Make a match, Think Pair Share, Pembelajaran Langsung dan Aktivitas Belajar