Abstrak


Analisis Kelayakan Investasi dan Optimalisasi Komposisi Jumlah Tipe Rumah untuk Mendapatkan Keuntungan Optimum pada Perumnas Jeruk Sawit Permai Karanganyar


Oleh :
Arief Prasetya Adi - I1114008 - Fak. Teknik

Di tengah kondisi tingginya backlog dan semrawutnya kondisi penyediaan rumah murah untuk rakyat, sangat tepat sekali kalau pemerintah akan lebih memberdayakan Perumnas dalam program untuk Percepatan penyediaan Perumahan Rakyat. Oleh karena itu, perencanaan sebuah Perumnas memegang peranan yang sangat penting dalam pengendalian laju pembangunan agar berdampak positif dan berkesinambungan. Perencanaan itu harus dilakukan, dimulai dari perencanaan Perumnas hingga perencanaan lingkungan permukiman dan ruang perkotaan, bahkan hingga perencanaan wilayah. Tujuan dari penelitian ini mengetahui harga jual minimum, kelayakan investasi, optimalisasi komposisi jumlah unit rumah dan nilai subsidi pada Perumnas Jeruk Sawit Permai Karanganyar. Penelitian ini merupakan studi kelayakan investasi perumahan dengan metode Net Present Value (NPV), Annual Equivalen (AE), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), Analisis Sensitivitas dan analisis optimalisasi komposisi jumlah unit rumah dan nilai subsidi. Evaluasi ini membahas beberapa aspek yaitu perhitungan harga jual minimum rumah, aspek analisis kelayakan investasi, optimalisasi dengan metode simpleks menggunakan program Quantitative System for Busines (QSB) dan nilai subsidi. Perumnas Jeruk Sawit Permai yang terletak di Jln.Lawu Raya, Jeruk Sawit, Gondangrejo Kabupaten Karanganyar menawarkan hunian rumah sebanyak 326 pada sektor 3, unit rumah yang terdiri dari 40 unit rumah tipe 36/84, 224 unit rumah tipe 27/60 dan 62 unit rumah tipe 23/60. Penelitian ini menghasilkan jumlah komposisi optimum sesuai dengan minat konsumen untuk rumah tipe 23/60 sebanyak 48 unit, tipe 27/60 sebanyak 259 unit dan tipe 36/84 sebanyak 25 unit. Nilai subsidi pada Perumnas Jeruk Sawit Permai Karanganyar untuk tipe 23 yaitu Rp 11.661.548,- s/d Rp 36.175.217,- dan tipe 27 yaitu Rp 11.472.976,- s/d Rp 35.216.090,-. Kata kunci: Harga jual minimum, kelayakan investasi, optimalisasi, QSB, Sudsidi