Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (1) jenis implikatur percakapan pada proses belajar mengajar bahasa Indonesia siswa kelas II SMKN 5 Surakarta; (2) fungsi implikatur percakapan pada proses belajar mengajar bahasa Indonesia siswa kelas II SMKN 5 Surakarta; (3) bentuk penerapan tuturan terhadap prinsip kerja sama dan kesopanan dalam implikatur percakapan pada proses belajar mengajar bahasa Indonesia siswa kelas II SMKN 5 Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengambilan sampel, yaitu purposive sampling; dikarenakan penelitian ini mengarah pada sumber data yang dianggap memiliki data penting dan berkaitan dengan fokus permasalahan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, serta rekam, simak, dan catat. Teknik validitas data menggunakan trianggulasi sumber atau data, trianggulasi metode, dan triangulasi teori. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif. Penelitian dilakukan berdasarkan data yang sudah diambil dan dilanjutkan dengan melakukan analisis, sehingga dapat disimpulkan bahwa: (1) implikatur percakapan yang terjadi pada proses belajar mengajar bahasa Indonesia siswa kelas II SMKN 5 Surakarta juga menimbulkan dua jenis implikatur, yaitu implikatur standar yang disebabkan oleh mudahnya pemahaman dari empat maksim dasar percakapan dan implikatur flouting yang diiringi dengan tindakan nonverbal; (2) penelitian yang dilakukan menghasilkan empat fungsi implikatur percakapan dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia siswa kelas II SMKN 5 Surakarta, yaitu: fungsi bersaing (competitive); menyenangkan (convivial); bekerja sama (collaborative); dan bertentangan (confliktive). Fungsi confiktive atau bertentangan paling banyak ditemukan pada tuturan yang mengandung implikatur percakapan daripada fungsi yang lain; (3) percakapan yang mengandung implikatur dalam proses belajar mengajar bahasa Indonesia siswa kelas II SMKN 5 Surakarta mempunyai bentuk penerapan tuturan yang melanggar Prinsip Kerja Sama (PKS) dan Kesopanan, sehingga menyebabkan terjadinya implikatur percakapan. Pelanggaran-pelanggaran yang terjadi meliputi: pelanggaran terhadap maksim kuantitas; kualitas; relevansi; cara (Prinsip Kerja Sama); dan kedermawanan; pujian; kearifan; kerendahan hati; kesepakatan serta maksim simpati (Kesopanan).