Abstrak


Strategi pengendalian kualitas produk ekspor furnitur pada pt ota Indonesia di Klaten


Oleh :
Bayu Krisna Adhi S - F3113012 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan
kualitas produk dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta
untuk menekan jumlah produk cacat yang dihasilkan. Dapat dikatakan dengan
menerapkan sistem pengendalian kualitas pada suatu perusahaan maka perusahaan
tersebut akan mendapatkan keuntungan ganda, yaitu akan meningkatkan laba
perusahaan dan menekan biaya kecacatan produk.
Dalam ini penulis melakukan mengenai
pengendalian kualitas produk ekspor furniture periode tahun 2016 pada PT OTA
Indonesia. Penulis ingin mengetahui lebih jelas tindakan-tindakan yang diambil
PT OTA Indonesia dalam menerapkan pengendalian kualitas produk ekspor,
mengetahui standar kualitas produk ekspor PT OTA Indonesia, dan mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi dalam pengendalian kualitas produk ekspor PT
OTA Indonesia.
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
PT OTA Indonesia melakukan pengendalian kualitas dengan mengecek langsung
ke lapangan dari seluruh departemen produksi, melakukan dokumentasi
permasalahan, melakukan tinjauan ulang barang yang reject, dan selanjutnya
melakukan monitoring. PT OTA Indonesia menggunakan standar kualitas Eropa
dengan memadukan teknik modern dan hand made agar menghasilkan produk
yang berkualitas internasional dengan artistik yang menarik dan beragam
menyesuaikan dengan kekayaan khas daerah. Kendala-kendala yang dihadapi oleh
PT OTA Indonesia dalam melakukan pengendalian kualitas yaitu keterbatasan
pada skill dan kemampuan sumber daya manusia, keterbatasan pada jumlah
mesin, kurangnya koordinasi antar divisi dan cuaca yang tidak menentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, Saran yang dapat diberikan penulis
kepada PT OTA Indonesia adalah dalam melakukan strategi pengendalian kualitas
produk furnitur ekspor yaitu dengan melakukan pelatihan-pelatihan kerja secara
berkala bagi karyawan baru maupun karyawan lama, mengkaji ulang kapasitas
produksi terkait dengan sumber daya manusia dan sumber daya-sumber daya
pendukung lainnya agar kualitas produk tetap dapat terjaga dengan kapasitas
produksi seoptimal mungkin dan melakukan briefing sebelum proses produksi
dilakukan untuk menyamakan persepsi antar kedua divisi sehingga kedua divisi
tersebut dapat menghasilkan produk yang seragam sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Kata kunci: pengendalian kualitas, standar kualitas, strategi pengendalian kualitas