LatarBelakang: Kanker serviks merupakan jenis kanker kedua terbanyak di dunia setelah kanker payudara. Penderita kanker serviks stadium lanjut umumnya mengalami depresi akibat dari penyakit yang dideritanya yang menyebabkan peningkatan kadar serotonin dan kualitas hidup. Pemberian CBT (cognitive behavioural therapy) akan berdampak positif.
Tujuan: Menganalisis pengaruh psikoterapi CBT terhadap kadar serotonin serum dan kualitas hidup pasien kanker serviks stadium lanjut di RSUD Dr. Moewardi, Surakarta, Jawa Tengah.
Metode Penelitian: Experimental double blind randomized clinical trial post-test group design dengan 30 subyek penelitian. Penelitian dilakukan di bangsal dan poliklinik kebidanan dan kandungan RSUD dr Moewardi Surakarta dan Laboratorium Prodia, dimulai bulan Agustus 2015.
Hasil: Nilai rerata serotonin dengan terapi standar sebesar 78,22 dan nilai rerata serotonin dengan terapi standar dan psikoterapi CBT sebesar 202,98 dengan p-value (0.00) < 0.05, yang berarti ada perbedaan sangat bermakna pada rerata serotonin dengan terapi standar dibandingkan dengan terapi standar dan psikoterapi CBT pada pasien penderita kanker serviks stadium lanjut. Kualitas hidup pada terapi standar nilai mean 36,13 dan kualitas hidup pada terapi standar dan psikoterapi CBT sebesar 66,07, dengan nilai p = 0.00 < 0.05, yang berarti ada perbedaan sangat bermakna antara kualitas hidup dengan terapi standar dibandingkan dengan terapi standar dan psikoterapi CBT.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh psikoterapi CBT terhadap kadar serotonin pada pasien kanker serviks stadium lanjut dan secara statistik sangat bermakna. Terdapat pengaruh psikoterapi CBT terhadap kualitas hidup pada kanker serviks stadium lanjut dan secara secara statistik sangat bermakna.
Kata kunci: Serotonin, Kualitas hidup, Psikoterapi cognitive behavioural therapy (CBT), Kanker serviks stadium lanjut.
