;

Abstrak


Perempuan dan Dinamika Hubungan Komunikasi Pasca Konflik (Study Kasus LSM Institut Mosintuwu Dalam Upaya Membangun Perdamaian Pasca Konflik Poso)


Oleh :
Dyah Fitria Kartika Sari - S231308014 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis perempuan dan
dinamika relationship yang terjadi pada masyarakat Poso dan khususnya bagi
perempuan di Sekolah Perempuan LSM Mosintuwu. Dengan menekankan kepada teori
dialektika hubungan dan teori komunikasi dialogis karya Leslie Baxter (1996).
Penelitian ini, melihat bagaimana konflik yang mengandung tekanan satu sama lain
dikomunikasikan oleh perempuan di Mosintuwu. Selain itu juga melihat bagaimana
dialog yang dilakukan oleh LSM Mosintuwu sebagai upaya untuk membangun
perdamaian di kalangan perempuan akar rumput di Poso. Metode penelitian yang
digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan
sampel/informan menggunakan Purposive sampling dengan metode analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan adanya dinamika hubungan komunikasi yang
dialami Perempuan Mosintuwu, terlihat dengan adanya ketegangan-ketegangan dalam
mengkomunikasikan pengalaman konflik. Hal ini terlihat dari adanya pola komunikasi
perempuan dalam mengkomunikasikan pengalaman konflik yang masih menjaga jarak
komunikasi dengan menutup diri, serta hadirnya perasaan was-was dan enggan
berkomunikasi dnegan kolompok lain. Selain itu hadirnya pemahaman pesan dikalangan
masyarakat dan perempuan setelah konflik sosial terjadi yaitu perbedaan pemberian
labelling pada kelompok masyarakat dan adanya perbedaan pemaknaan pesan tentang
toleransi. Dialog yang terbentuk di LSM Institut Mosintuwu untuk perempuan,
berlangsung dua arah, dengan opinion leader yang berperan penting untuk membangun
pemahaman tentang konflik dan mengkomunikasikan konflik dari perspektif yang
berbeda. Selain itu, penggunaan media massa sebagai medai untuk mengkampanyekan
perdamaian juga di lakukan oleh perempuan Mosintuwu.  

Kata Kunci: Dinamika Hubungan, komunikasi dialogis, LSM Perempuan, Pasca
konflik sosial