Abstrak


Analisis Penalaran pada Karangan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Tangen Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2006/2007


Oleh :
Dwi Purnomo - K1202508 - Fak. KIP

ABSTRAK Dwi Purnomo. K.1202508. ANALISIS PENALARAN PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANGEN KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2006/2007. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2007. Tujuan Penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan dan menjelaskan pola penalaran yang digunakan dalam karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tangen dan (2) mendeskripsikan dan menjelaskan jenis-jenis salah nalar yang terjadi dalam karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tangen. Penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif, dan strategi dalam penelitian ini adalah analisis isi (content analysis). Sumber data yang digunakan dalam penelitian yaitu dokumen yang berupa karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tangen tahun ajaran 2006/2007. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik analisis dokumen.Selanjutnya data penelitian dianalisis pola penalarannya dan jenis-jenis salah nalarnya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan trianggulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis mengalir. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) pola penalaran yang digunakan dalam karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tangen adalah pola penalaran deduktif dan pola penalaran induktif, namun yang lebih banyak menggunakan pola penalaran deduktif. Siswa dalam menuangkan gagasan lebih mudah mengungkapkan kalimat utama pada awal kalimat, kemudian menjabarkan kalimat penjelas; (2) jenis-jenis salah nalar yang terjadi dalam karangan siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tangen adalah jenis salah nalar generalisasi yang terlalu luas dan jenis salah nalar kekeliruan kausalitas. Siswa sering melakukan salah nalar generalisasi terlalu luas karena dalam menuangkan gagasan data-data yang disajikan kurang lengkap, sedangkan salah nalar kekeliruan kausalitas terjadi karena siswa salah dalam menetukan sebab-akibat dari suatu peristiwa atau hasil dari suatu kejadian.