Abstrak


Profil kampoeng batik laweyan menurut komponen penawaran pariwisata


Oleh :
Clara Shita Aliosa - F0109022 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Kampoeng Batik Laweyan adalah sebuah Daerah Tujuan Wisata yang juga 

merupakan Cagar Budaya. Terletak dipinggiran Kota Solo, nama 

Kampoeng Batik Laweyan mulai banyak dikenal masyarakat luas, bukan 

hanya menjadi surge belanja bagi penyuka batik tetapi juga mulai 

dikagumi oleh para penikmat sejarah. Dengan dibentuknya sebuah forum 

resmi yaitu Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL), 

diharapkan dapat memberikan pengelolaan guna pengembangan wisata 

Kampoeng Batik Laweyan lebih baik. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum atau profil 

Kampoeng Batik Laweyan menurut komponen penawaran wisatawan, 

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 

menggunakan metode survei. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sisi komponen penawaran 

pariwisata (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Aktifitas) Kampoeng 

Batik Laweyan memiliki keunggulan untuk dikembangkan menjadi sebuah 

Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang lebih maju, sementara dari sisi 

komponen permintaan, pengunjung Kampoeng Batik Laweyan adalah 

wiraswasta dan tamu asing yang datang berkunjung ke Kampoeng Batik 

Laweyan untuk berkunjung hingga mengikuti kursus singkat, baik 

kursus membatik atau kursus kesenian. Pengelolaaan dengan 

menggandeng pemerintah dan FPKBL tentu member dampak positif untuk 

masyarakat sekitar, kesempatan lapangan pekerjaan sangat terbuka 

lebar dan tingkat pengangguran menurun drastis 
Saran yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini adalah: perlu 

dilakukan pelatihan-pelatihan yang lebih intensif dan eksplorasi 

dari atraksi-atraksi baru hasil pengembangan dari setiap atraksi 

yang sudah berjalan saat ini yang dapat semakin menarik minat dari 

wisatawan untuk berkunjung. Memaksimalkan penawaran kursus membatik 

ataupun kesenian tradisional menjadi pelengkap aktifitas wisatawan 

di Kampoeng Batik Laweyan 
Kata Kunci : Komponen Penawaran, dampak ekonomi pariwisata, Kampoeng 

Batik Laweyan, FPKBL