Tujuan penelitian ini adalah manjelaskan: 1) kekhasan aspek bunyi bahasa yang terdapat di dalam naskah Sêrat Ciptan Sabên Esuk karya R. M Partawiraya dan R. Prawiraharja, 2) kekhasan pemanfaatan bentuk-bentuk kata arkais yang dapat mendukung keindahan di dalam naskah tersebut, 3) kekhasan penggunaan diksi di dalam naskah tersebut, 4) kekhasan penggunaan gaya bahasa kiasan, khususnya simile, metafora, perumpamaan epos, personifikasi, antitesis di dalam naskah tersebut, 5) aspek pencitraan yang ada di naskah tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil transliterasi naskah SCSE yang dilakukan oleh Teja pada tahun 2014 dan SCSE yang belum ditransliterasikan. Objek dalam penelitian ini adalah asonansi, aliterasi, dan repetisi, pemanfaatan bentuk-bentuk arkais, kekhasan gaya pengungkapan kebahasaan pengarang dari segi pilihan katanya (diksi), kekhasan penggunaan gaya bahasa kiasan yang terdiri dari: simile, metafora, perumpamaan epos, personifikasi, antitesis, dan berkaitan dengan aspek semantis, yaitu penggunaan aspek pencitraan. Data di dalam penelitian ini berupa tuturan-tuturan yang di dalamnya terdapat aspek stilistika sesuai dengan fokus penelitian. Pengambilan data menggunakan teknik simak dan catat. Analisis data yang dilakukan menggunakan metode padan ekstralingual.
Hasil penelitian menunjukkan di dalam Sêrat Ciptan Sabên Esuk yang berbentuk prosa terdapat penggunaan diksi yang berupa têmbung entar, plutan, dasanama, dan têmbung garba, purwakanthi berupa purwakanthi guru sastra dan purwakanthi guru swara, repetisi berupa repetisi epizeuksis, repetisi anafora, dan repetisi epistrofa, bentuk kata arkais berupa prefiks, infiks dan reduplikasi, gaya bahasa kiasan (bahasa figuratif) berupa simile, metafora, perumpamaan epos, personifikasi, dan antonimi, aspek pencitraan berupa citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan gerak, dan citraan perabaan.
Kata kunci: Sêrat Ciptan Sabên Esuk, stilistika, bunyi bahasa, bentuk kata arkais, diksi, bahasa kiasan, pencitraan.
