Pabrik dimetil eter dirancang dengan kapasitas 20.000 ton/tahun.
Bahan baku yang dibutuhkan adalah metanol dengan kemurnian 99,85%
sebanyak 27.965 ton/tahun, dengan kebutuhan spesifik metanol 1,39
ton/ton produk yang diperoleh dari PT Kaltim Metanol Industri.
Produk samping yang dihasilkan berupa air sebanyak 7.965 ton/tahun.
Direncanakan pabrik ini akan didirikan kawasan Bontang, Kalimantan
Timur pada tahun2018, dan beroperasi pada tahun 2020.
Dimetil eter dibuat dengan cara dehidrasi metanol pada suhu 187oC -
340oC dan tekanan maksimum 14,5 atm di dalam suatu fixed bed
multitube reactor dengan kondisi non adiabatic non isothermal dengan
katalis alumina (Al2O3). Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis,
sehingga untuk mempertahankan suhu dialirkan dowterm A sebagai
pendingin di dalam shell. Konversi metanol menjadi dimetil eter
sebesar 80%. Produk reaktor kemudian dimurnikan dalam menara
distilasi MD-01 untuk memisahkan dimetil eter dengan metanol dan
air. Distilat berupa dimetil eter dengan kemurnian 99,5%. Hasil
bawah menara distilasi MD-01 kemudian dipisahkan dalam menara
distilasi MD-02 untuk memisahkan metanol yang dapat dikembalikan
melalui arus recycle dan dimanfaatkan kembali setelah bercampur
dengan metanol murni dari tangki bahan baku.
Unit pendukung proses terdiri atas unit pengadaan air sebesar 6,835
m3/ton produk, unit pengadaan steam sebanyak 1766,709 kg/ton produk,
unit pengadaan listrik sebesar 108,10 kWh/ton produk, unit pengadaan
udara tekan (P= 4,05 bar, T= 458,15 K) sebanyak 1,401 m3/ton produk,
unit pengadaan bahan bakar IDO sebanyak 8,88 L/ton produk, dan unit
pengadaan batu bara sebanyak 0,11 ton/ton produk. Pabrik juga
dilengkapi laboratorium untuk menjaga mutu dan kualitas produk agar
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT),
dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan
berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari 76 orang karyawan
shift dan 45 orang karyawan non-shift.
Harga jual Dimetil Eter adalah Rp 18.360,-/kg produk dan harga baku
metanol adlah Rp 6.052,-/kg bahan baku Hasil analisa ekonomi
diperoleh Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 49,13 %,
setelah pajak 34,39 %, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,75 tahun,
setelah pajak 2,36 tahun, Break Even Point (BEP) 43,02 %, Shut Down
Point (SDP) 31,42 % dan Discounted Cash Flow (DCF) 26,45 %. Dari
hasil analisa ekonomi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pabrik
dimetil eter dengan kapasitas 20.000 ton/tahun layak didirikan.