Abstrak


Komunikasi interpersonal antar penyandang tunarungu (Studi Deskriptif Kualitatif Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Komunikasi Interpersonal Antar Anggota Komunitas Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia di Surakarta)


Oleh :
Agnes Febrika Bagyawati - D1214002 - Fak. ISIP

Komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh antar individu dalam komunitas Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN) di Surakarta. Tunarungu yang sekaligus tunawicara mengalami keterlambatan dalam perkembangan penggunaan bahasa, kerusakan pada sistem saraf dan struktur otot, serta kontrol gerak mereka yang kurang maksimal. Perbedaan perkembangan bahasa antara penyandang tunarungu membuat mereka sulit untuk berkomunikasi dengan sesama yang tuli maupun yang bisa mendengar, sehingga orang tuli akan memanfaatkan indera yang masih berfungsi, baik secara visual dan kinestik. Indera lain sebagai pengganti fungsi pendengaran secara umum mempunyai fungsi tersendiri bagi kehidupannya. Kecenderungan orang yang bisu tuli ingin berkomunikasi dengan cara mengekspresikan diri dengan gerak-gerik sebagaimana yang dilakukan oleh orang normal. 
Para penyandang tunarungu saling mengungkapkan pesan secara terbuka tanpa takut atau malu, dimana mereka belajar untuk saling mengerti dan memahami pribadi masing-masing. Sikap empati juga diterapkan oleh sesama tunarungu untuk saling mendukung, sehingga keinginan yang akan dicapai mendapat dukungan yang membantu individu supaya lebih semangat dalam beraktivitas. Pesan yang disampaikan menggunakan bahasa isyarat merupakan gagasan positif yang bisa menghindarkan pihak-pihak yang berkomunikasi untuk tidak curiga supaya meminimalisasi gangguan pada proses komunikasi. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan faktor-faktor pendukung dan penghambat proses komunikasi interpersonal antar anggota GERKATIN di Surakarta. Penelitian yang menggunakan proses penetrasi sosial dalam tahapan perkembangan hubungan antar-individu dalam melakukan komunikasi interpersonal, meliputi: orientasi, pertukaran efek eksploratif, pertukaran efek, pertukaran stabil.metode deskriptif kualitatif ini disusun dengan melakukan observasi lalu menyusun daftar pertanyaan untuk wawancara mendalam dengan tujuh orang informan, yaitu para anggota GERKATIN. 
Teman-teman tuli belajar mengenai hal-hal yang berhubungan dengan orang lain dan lingkungan sekitar yaitu pengetahuan akan pentingnya pembukaan diri membangun kepercayaan, berkomunikasi secara nonverbal, mengungkapkan perasaan, saling menerima dan mendukung, serta menemukan solusi untuk menyelesaikan konflik dalam hubungan interpersonal atau antarpribadi. 
*Kata kunci: deskriptif kualitatif, komunikasi interpersonal, tunarungu, pertukaran sosial.