Abstrak


Pemanfaatan Tanaman Kembang Telekan Sebagai Pewarna Alam Batik pada Kain Mori Prima


Oleh :
Dhimas Saktyo Puspopandoro - C0912005 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Latar belakang skripsi ini adalah batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia.Warna adalah salah satu unsur pesona batik.Sebagai upaya mengangkat kembali penggunaan zat warna alam untuk tekstil, diperlukan pengembangan zat warna alam dengan melakukan exsplorasi.Exsplorasi zat warna alam ini diawali dengan memilih tanaman kembang telekan.Memanfaatkan kembang telekan dari pelaku usaha merangkai bunga ucapan pernikahan, dimana yang dipakai hanya bunganya saja sedangkan batang dan daunnya tidak terpakai. Selain itu juga memanfaatkan bunga setelah rangkaian ucapan pernikahan tidak terpakai bunga itu dibuang.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui pengaruh jumlah pencelupan terhadapintensitas warna dari tanaman kembang telekan dalam proses batik cap pada kain mori prima. (2) Mengetahui pengaruh jenis material fiksasi terhadap warna yang dihasilkan dari tanaman kembang telekan dalam proses batik cap pada kain mori prima. (3) Mengetahui pengaruh jumlah pencelupan terhadap ketahanan luntur warna dari tanaman kembang telekan pada uji gosok kering dan basah serta pencucian dalam proses batik cap dengan kain mori prima.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksperimen dimana mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing.Penelitian ini menggunakan variabel utama dan variabel kontrol yang mengacu pada teori Sugiyono.
Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) Pengolahan tanaman kembang telekan sebagai zat warna alam untuk batik. Mengolah tanaman kembang telekan sebagai zat warna alam untuk pewarnaan batik cap pada kain mori prima. (2) pengaruh jumlah pencelupan terhadap warna. Penelitian ini menggunakan variasi pencelupan 5x, 10x, dan 15x. (3) Pengaruh jenis material fiksasi terhadap warna yang dihasilkan. Fiksasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tawas, kapur, dan tunjung. (4) Pengaruh jumlah pencelupan dan material fiksasi terhadap ketahanan luntur warna. Penelitian ini menggunakan uji ketahanan luntur warna terhadap gosokan kering dan basah serta uji ketahanan luntur warna terhadap pencucian dengan membandingkan contoh uji kain zat warna alam kembang telekan sebelum dan sesudah dilorot. Uji ketahanan luntur warna dilakukan di Akademi Teknik Warga Surakarta.
Kata Kunci : Zat Warna Alam, Kembang Telekan, Batik Cap