Abstrak


Suplementasi L-Karnitin dan Minyak Ikan Terproteksi Dalam Pakan Terhadap Kinerja Produksi Kambing Peranakan Etawa (PE)


Oleh :
Satriya Widagdo - H0511062 - Fak. Pertanian

Peternakan rakyat biasanya memberikan pakan berupa rambanan dan konsentrat untuk ternaknya, tetapi penggunaan konsentrat dalam pakan dirasa masih kurang efisien. Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja produksi kambing PE yaitu dengan pemberian feed additive. Penggunaan l-karnitin, minyak ikan lemuru, dan minyak ikan tuna, sebagai feed additive merupakan salah satu usaha meningkatkan produktivitas ternak. l-karnitin akan membantu transfer asam lemak rantai panjang untuk melintasi membran dalam mitokondria menuju ke matriks mitokondria. Minyak ikan yang mengandung asam lemak tak jenuh tidak disukai oleh ternak karena baunya yang amis, sehingga akan berpengaruh pada konsumsi pakan, selain itu akan mengalami hidrogenasi dalam rumen menjadi asam lemak jenuh sehingga perlu dilakukan proteksi asam lemak tak jenuh dengan metode penyabunan. Suplementasi minyak ikan dalam pakan tidak boleh lebih dari 6-7% dari bahan kering pakan, karena akan mempengaruhi fermentasi mikroorganisme rumen.

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 16 Juni - 13 September 2015 di Desa Gledeg, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Analisis bahan pakan menggunakan metode analisis proksimat yang dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang dilakukan dalam 3 tahap penelitian. Materi yang digunakan yaitu kambing PE periode laktasi dengan rataan bobot badan antara 20kg – 31kg sebanyak 12 ekor. Pakan yang diberikan adalah 

rambanan, konsentrat, dan Feed Additive (l-karnitin, minyak ikan lemuru, dan minyak ikan tuna). Pakan perlakuan terdiri dari P0 = rambanan 60% + konsentrat 40%, P1 = P0 + l-karnitin 0,05% dalam pakan, P2 = P1 + minyak ikan lemuru terproteksi 5% dalam pakan, P3 = P1 + minyak ikan tuna terproteksi 5% dalam pakan. Peubah yang diamati adalah konsumsi pakan, produksi susu, feed efisiensi,dan Income Over Feed Cost (IOFC).

Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa suplementasi l-karnitin dan minyak ikan terproteksi dalam pakan kambing PE berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi susu,  feed efisiensi, dan terjadi peningkatan pendapatan pada penghitungan nilai IOFC. Rata-rata hasil penelitian perlakuan P0, P1, P2, dan P3 untuk konsumsi pakan sebesar 1085.24; 1070.40; 1055.50; dan 1055.80 (gram/ekor/hari); produksi susu sebesar 820.67; 985; 1003.06; dan 1009.60 (gram/ekor/hari); nilai feed efisiensi sebesar 0.76; 0.92; 0.95; dan 0.96; serta IOFC sebesar Rp 17.506,67; Rp 20.046,67; Rp 20.234,17; dan Rp 20.459,58. Simpulan dari penelitian ini adalah suplementasi l-karnitin 500 ppm dan minyak ikan terproteksi sebanyak 5% dalam pakan dapat meningkatkan produksi susu, nilai feed efisiensi dan IOFC namun belum mampu menurunkan konsumsi pakan.