Abstrak


Sekolah Menengah Kejuruan Seni Kriya dan Pariwisata Sebagai Tempat Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi di Surakarta Dengan Penerapan Desain Universal


Oleh :
Amelia Yunisa Kusumawardani - I0212011 - Fak. Teknik

Kota inklusi merupakan sebuah proyeksi kehidupan masyarakat yang saling menghargai nilai-nilai dan perbedaan yang ada satu sama lain. Perkembangan kota Surakarta sebagai kota inklusi masih dalam penyempurnaan khususnya dalam penyediaan wadah pendidikan inklusi bagi semua anak, baik yang normal maupun yang memiliki kebutuhan khusus. Sistem pendidikan di Surakarta sebagian besar masih menggunakan sistem pendidikan segregatif. Meskipun begitu, sekolah inklusi telah tersedia, walau belum banyak dan kurang mewadahi kategori pendidikan menengah. Banyak dari anak-anak penyandang kebutuhan khusus mulai beranjak remaja dan membutuhkan sarana pendidikan yang dapat mengasah interaksi, potensi, dan kreativitas, namun satu-satunya cara hanya melalui sekolah khusus (SLB). Porsi interaksi anak-anak tersebut terhadap masyarakat non kebutuhan khusus seharusnya lebih besar. Selain itu fasilitas yang tersedia pun belum sepenuhnya mengakomodasi kegiatan pendidikan inklusi. Hal ini yang menjadikan adanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) inklusi menjadi penting, karena para siswanya selain dapat berinteraksi dengan anak lain dan memahami realitas keberagaman, tapi juga beraktifitas serta mengasah keterampilan yang bermanfaat untuk masa depan. Sekolah Menengah Kejuruan ini mengambil jurusan Seni Kriya dan Pariwisata, karena jurusan tersebut merupakan jurusan yang dapat diambil oleh semua anak tanpa adanya batasan fisik. Desain Universal menjadi bentuk solusi desain pada sekolah yang direncanakan, karena desain ini berkaitan antara fasilitas dan penggunanya yang memiliki ragam kebutuhan termasuk kebutuhan khusus dengan menyediakan fasilitas yang mudah diadaptasi oleh segala usia, ukuran, alat khusus, dan sebagainya. Penerapan desain ini adalah pada pola penataan ruang dan sirkulasi, penataan layout ruang serta pemanfaatan fitur-fitur yang otomatis, sederhana, serta mudah dipahami dan digunakan bagi semua pengguna di dalam bangunan tanpa kecuali.
Kata Kunci: Desain Universal, Kota Inklusi, Pendidikan Menengah, Sistem Pendidikan Inklusi