;

Abstrak


Faktor-Faktor Risiko Otitis Media Supuratif Kronik di Kota Surakarta


Oleh :
Lenny Aprilia - S921007002 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK
Latar belakang : Hampir seluruh penduduk dunia pernah mengeluhkan masalah di telinga. Salah satu kelainan pada telinga adalah akibat penyakit infeksi telinga Otitis media supuratif kronik (OMSK). Data yang digunakan di Indonesia pada saat ini sudah sangat lama sehingga diperlukan data epidemiologi baru untuk menentukan strategi pencegahan dan pola tatalaksana yang tepat sesuai dengan karaktersitik penyakit dan penderita di masyarakat Indonesia saat ini.
Metode : Penelitian ini bersifat survei analitik observasional dengan metode cross sectional sebagai bagian dari penelitian Profil Otitis Media untuk mengetahui faktor-faktor risiko OMSK di Kota Surakarta.
Hasil : Penelitiandilakukanpadabulan April – Mei 2016 diambilsampelsebanyak 1105 orang dan ditemukan 28 orang (2,5%) menderita OMSK.Faktor-faktorrisiko yang bermakna secarastatistik dengankejadian OMSK (p < 0,05) yaituriwayat OMA (p<0,001; OR 9,232(2,794-30,503)), alergi (p=0,034; OR 4,069(1,114-14,865))danpendidikanrendah (p=0,001; OR 4,983(1,959-12,671)). Faktor-faktor risiko yang secara statistik tidak bermakna dengan kejadian OMSK yaitu riwayat ISPA (p=0,221; OR 2,120(0,637-7,508)), paparan asap rokok (p=0,406; OR 1,454 (0,601-3,516)), status gizi kurang (p=0,951; OR 0,954(0,212-4,293)), tempat tinggal yang padat (p=0,185; OR 1,769(0,762-4,108)), pendapatan keluarga < UMK (p=0,411; OR 0,673(0,262-1,730)) dan jarak rumah dengan fasilitas kesehatan >5 km (p=0,955; OR 1,047(0,212-5,175)).
Kesimpulan : Alergi, riwayat OMA dan tingkat pendidikan merupakan faktor-faktor risiko OMSK di Kota Surakarta.

Kata kunci : OMSK, faktor-faktor risiko OMSK