" />
ABSTRAK
PT. IKAD merupakan perusahaan yang memproduksi tegel keramik. Penurunan kualitas terjadi pada beberapa karakteristik kualitas kritis (CTQ) di bagian kiln. Proses kiln itu sendiri merupakan proses akhir dan bagian paling vital dalam menentukan hasil akhir produk tegel keramik. Mengingat betapa pentingnya kualitas pada proses kiln, maka diperlukan suatu metode pemecahan masalah guna memperbaiki dan mengendalikan proses kiln tegel keramik kode GE yang berlangsung di Departemen Plant 3 agar jumlah produk cacat dapat diminimasi, sehingga tujuan zero defect dapat tercapai.
Pemecahan masalah dilakukan dengan metode Six Sigma yang terdiri dari tahap Define, Measure, Analize, Improve, dan Control (DMAIC). Tahapan DMAIC ini dimulai dengan identifikasi kebutuhan pelanggan untuk penentuan CTQ prioritas. Selanjutnya diukur level sigma, stabilitas dan kapabilitas proses CTQ prioritas. Pada tahap Analisis digunakan diagram sebab akibat untuk mencari penyebab kegagalan CTQ, kemudian dilakukan analisis kegagalan dengan tool Failure Modes Effect Analysis (FMEA). Pada tahapan terakhir ditetapkan rencana perbaikan dan pengendalian proses untuk perusahaan.
Hasil penelitian dimulai dari tahap Define dimana didapatkan melenting sebagai CTQ prioritas. Pada tahap Measure diketahui level sigma bulan Januari 2006 sebesar 3,46 sigma dan turun menjadi 3,24 sigma pada bulan Februari 2006. Kondisi proses untuk kedua periode tersebut kurang stabil namun cukup mampu apabila dilihat dari nilai Cp dan Cpk. Pada tahap Analyze diperoleh informasi bahwa faktor-faktor metode atau proses, tenaga kerja, material, pengukuran, lingkungan, serta faktor mesin dan peralatan diduga sebagai penyebab ketidakstabilan dan ketidakmampuan proses kiln. Pada tahapan Improve dan Control diberikan usulan Improve untuk sisi manajerial dan teknis serta diberikan pula usulan Control untuk menjamin kualitas pada proses kiln.