Abstrak


Tingkat Pemahaman Pesan, Tingkat Ketertarikan Terhadap Pesan, Tingkat Ketertarikan Terhadap Endorser, Tingkat Kredibilitas Endorser Iklan Layanan Masyarakat dan Sikap untuk Berhenti Merokok (Studi Korelasi Tingkat Pemahaman Pesan, Tingkat Ketertarikan terhadap Pesan, Tingkat Ketertarikan terhadap Endorser dan Tingkat Kredibilitas Endorser Iklan Layanan Masyarakat di Televisi Dengan Sikap Untuk Berhenti Merokok Pada Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Non Reguler FISIP UNS Angkatan Tahun 2013-2015)


Oleh :
Alvian Febdhy Prakoso - D1213005 - Fak. ISIP

ALVIAN FEBDHY PRAKOSO (D1213005), TINGKAT PEMAHAMAN PESAN, TINGKAT KETERTARIKAN TERHADAP PESAN, TINGKAT KETERTARIKAN TERHADAP ENDORSER, TINGKAT KREDIBILITAS ENDORSER IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP UNTUK BERHENTI MEROKOK (Studi Korelasi Tingkat Pemahaman Pesan, Tingkat Ketertarikan terhadap Pesan, Tingkat Ketertarikan terhadap Endorser dan Tingkat Kredibilitas Endorser Iklan Layanan Masyarakat di Televisi Dengan Sikap Untuk Berhenti Merokok Pada Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Non Reguler FISIP UNS Angkatan Tahun 2013-2015)

Penelitian ini berawal dari ketertarikan peneliti melihat kurangnya kesadaran mengenai bahaya rokok bagi kesehatan. Hal ini terlihat dari banyak perokok yang memutuskan untuk memulai aktivitas merokok pada usia belia. Perilaku merokok ini menyebabkan meningkatnya jumlah perokok dan hal ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi pemerintah sehingga kampanye untuk menekan angka perokok pun sedang gencar dilakukan salah satunya dengan meluncurkan iklan layanan masyarakat (ILM). Dalam iklan yang berdurasi 30 detik ini menampilkan pesan beserta fakta tentang fakta-fakta mengenai dampak asap rokok sebagai daya tarik pesan. Selain itu dalam iklan tersebut juga menampilkan endorser sebagai korban dari dampak asap rokok. Sehingga peneliti memilih untuk meneliti iklan layanan masyarakat tersebut untuk melihat seberapa besar hubungan antara Tingkat Pemahaman terhadap Pesan, Tingat Ketertarikan terhadap Pesan, Tingkat Ketertarikan terhadap Endorser dan Tingkat Kredibilitas Endorser iklan dengan Sikap untuk Berhenti Merokok. Faktor dalam iklan tersebut diuji keberlakuannya pada Teori Model Elaborasi yang merupakan model komunikasi secara persuasi melalui 2 proses kognitif yaitu jalur pusat dan jalur peripheral yang digunakan untuk merubah sikap audiens.

            Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan metode korelasi, serta teknik pengumpulan data menggunakan survey dengan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa S1 Komunikasi Non Reguler FISIP UNS Angkatan 2013 - 2015 yang merokok berjumlah 68. Dengan jumlah populasi perokok tersebut, maka pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan metode sensus dengan mengambil 100% atau secara keseluruhan dari jumlah populasi yang ada.

Setelah dilakukan perhitungan menggunakan analisis korelasi sederhana (korelasi bivariat Kendall’s tau) dengan SPPS 16 for windows. Hasil analisis menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara faktor yang terdapat dalam iklan layanan masyarakat terhadap sikap untuk berhenti merokok. Hubungan terbesar secara berurutan terjadi pada Tingkat Ketertarikan terhadap Pesan (0,638), disusul Tingkat Ketertarikan terhadap Endorser (0,599), lalu Tingkat Kepercayaan Endorser (0,547), serta Tingkat Keahlian Endorser (0,464), dan yang terakhir Tingkat Pemahaman terhadap Pesan (0,420). Hal ini menunjukkan bahwa daya tarik dengan menggunakan rasa takut dan perasaan bersalah pada sebuah pesan iklan menjadi faktor utama yang mampu merubah sikap audiens. Selain itu, faktor pendukung dari seorang endorser berupa daya tarik serta kredibilitasnya akan memunculkan rasa tertarik dan percaya terhadap endorser iklan. Dimana hal tersebut akan menimbulkan keyakinan yang dapat menggiring audiens pada perubahan sikapnya. Sedangkan pesan menjadi faktor yang sering terabaikan, sebab kemunculan pesan yang berisikan informasi tersebut sering kali menjadi sesuatu yang menjenuhkan untuk diperhatikan. Sehingga dengan menggunakan pesan yang jelas dan mudah untuk dipahami akan mempermudah audiens menerima serta mempercepat dalam melakukan perubahan sikap kearah yang diinginkan