Abstrak


Hambatan dan Faktor Pendorong Berhasilnya Proses Adaptasi Keluarga Tionghoa Hokkian di Surakarta (Studi Komunikasi Antarbudaya tentang Proses Adaptasi Keluarga Lie Tju Hiang dengan Masyarakat Surakarta 2013)


Oleh :
Azalia Affani - D0209014 - Fak. ISIP

Persahabatan masyarakat Tiongkok dan Indonesia telah berlangsung lama. Sejak awal dinasti Han, rakyat kedua negara telah berhubungan. Pada abad ke-8, dengan berkembangnya negara-negara kerajaan di tanah Jawa, para penghijrah Cina pun mulai berdatangan. Sebagian besar dari mereka datang ke Indonesia untuk berdagang. Secara tidak langsung, pedagang Tiongkok tersebut mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk ikut berdagang dan mendongkrak perekonomian Indonesia pada tahun-tahun itu. Seiring dengan berjalannya waktu, para pedagang Tiongkok tersebut banyak yang memilih menetap di Indonesia dan menikah dengan penduduk pribumi, yang kemudian melahirkan peranakan Tionghoa.

Kesemua orang Tionghoa menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Dalam komunikasi sehari-hari, mereka selalu menggunakan bahasa Han dialek Hokkian dan jarang ditemukan di antaranya yang dapat berbahasa Indonesia. Adanya perbedaan bahasa ini yang akan menjadi gangguan dalam proses komunikasi mereka apabila mereka tidak berada dalam wilayah etniknya. Dalam hal ini, yang disoroti adalah para Tionghoa Hokkian perantau di kota Surakarta.

Penelitian ini bersifat deskriptif–kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan mengambil metode wawancara mendalam sebagai sarana pengumpulan data. Penelitian ini memilih keluarga Lie Tju Hiang sebagai sumber informasi dalam penelitian, yang merupakan salah satu keluarga Tionghoa Hokkian yang menetap di Surakarta dan saat ini sudah berhasil dalam proses adaptasinya di kota ini.

Berdasarkan hasil  penelitian, dapat disimpulkan bahwa komunikasi antarbudaya yang terjadi antara keluarga Lie Tju Hiang dengan masyarakat di sekitarnya sangat membantu proses adaptasi keluarga tersebut. Proses komunikasi antarbudaya tidak bisa lepas dari faktor-faktor pendukung. Aspek-aspek yang mempengaruhi komunikasi antarbudaya yang terdiri dari persepsi, proses verbal, proses non-verbal, dan konteks komunikasi. Selain komunikasi antarbudaya, sikap individu, intensitas komunikasi, dan kompetensi komunikasi antarbudaya yang dimiliki individu juga mempengaruhi berhasilnya proses adaptasi keluarga Lie Tju Hiang di Surakarta.

Kata kunci: komunikasi antarbudaya, deskriptif kualitatif, studi kasus, Tionghoa Hokkian